Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Rabu, 21 Oktober 2020 | 07:56 WIB
Ilustrasi penangkapan.

SuaraKalbar.id - SN, seorang guru di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat nekat mencuri puluhan tablet android siswanya yang akan digunakan untuk sekolah online. Ia menjual gawai itu untuk foya-foya.

Pelaku merupakan guru honorer di SDN 13 Desa Pangkalan Bemban, Kecamatan Selakau, Kabupaten Sambas. Namun kini, ia harus berurusan dengan polisi.

Polres Sambas berhasil membekuk SN, tak berselang lama usai aksi pencurian. Saat itu, pelaku sempat kabur ke Jakarta.

"Tersangka SN kami tangkap dalam pelariannya di kawasan Tambora, Jakarta Barat," ujar Kasat Reskrim Polres Sambas, Iptu Siko Sesaria Putrasuma dalam keterangan tertulisnya di Sambas, Selasa (21/10/2020).

Baca Juga: Dalih Pandemi, 2 Penjahit Alih Profesi jadi Maling Motor, Satu Ditembak

Dia menambahkan, usai melakukan pencurian oknum guru tersebut melarikan diri ke Jakarta dan uang hasil pencurian itu digunakan untuk berfoya-foya selama pelarian.

"Kejadian pencurian itu terungkap saat para guru SDN 13 Pangkalan Bemban hendak melakukan rapat, saat kepala sekolah mengecek keberadaan tablet android tersebut yang tersisa hanya kotaknya saja, sementara isinya yang berupa tablet android sudah raib," ujarnya.

Atas kejadian itu, pihak sekolah melapor ke Polres Sambas. Dari hasil penyelidikan, pelaku pencurian  mengarah kepada oknum guru di sekolah tersebut.

"Pihak sekolah mencurigai oknum guru honorer SN yang mencuri puluhan tablet android tersebut, karena tersangka mengundurkan diri dari sekolah saat kejadian berlangsung," katanya.

Dia mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan pengumpulan barang bukti tablet android yang dijual SN ke sejumlah lokasi, karena tersangka menjual tablet android tersebut secara acak.

Baca Juga: Tak Punya HP, Tiga Siswa di Pekalongan ini Tetap Berangkat ke Sekolah

Lebih lanjut, Siko menerangkan, atas kejadian pencurian ini, pihak sekolah mengalami kerugian hingga Rp100 juta rupiah.

Pasalnya, tablet yang dicuri SN tersebut dibeli dari dana bantuan operasional sekolah (BOS).

"Karena kejadian itu, mirisnya lagi siswa sekolah tersebut tidak dapat melakukan belajar daring karena tidak ada tablet android tersebut," katanya. (Antara)

Load More