SuaraKalbar.id - Datang ke Pontianak, Kalimantan Barat tak lengkap rasanya kalau belum mencicipi jajanan legendaris Chai Kue Siam A Hin.
Kelezataan Chai Kue Siam A Hin sudah tidak dapat diragukan lagi. Tak ayal diserbu pembeli
Chai Kue merupakan makanan Tionghoa. Tapi Chai Kue Siam A Hin punya cita rasa yang berbeda dari jajanan lain.
Jajanan Chai Kue Siam A Hi ini memiliki kulit yang terbuat dari lapisan putih dengan tekstur lembut dan tipis.
Di dalamnya, terdapat berbagai isian seperti daging sapi, bengkoang, ebi, daging ayam hingga udang.
Usaha Chai Kue Siam A Hin dirintis oleh Aling bersama suaminya sejak belasan tahun yang lalu. Awalnya mereka membuka lapak di tepi Jalan Gajah Mada, Pontianak.
Seiring berjalannya waktu, usahanya kian laris. Mereka lalu membeli sebuah ruko di Jalan Siam membuka outlet chai kue ini.
"Dulu orang tua kita juga berjualan ini, waktu masih dikampung, sampai sekarang kita yang lanjutin di Pontianak,"k atanya kepada SuaraKalbar.id, Sabtu (24/10/2020).
Aling menjamin, makanan khas Tionghua yang dihidangkannya ke pengunjung tersebut halal sehingga bisa dinikmati seluruh lapisan masyarakat.
Baca Juga: Sultan Pontianak IX Syarif Machmud: Demo Jangan Anarkis
"Di sini kita bikinnya Halal, bahkan peminatnya banyak juga orang muslim. Karyawan kita juga muslim," terangnya.
Aling menceritakan, peminat chai kue buatannya lumayan banyak. Bahkan ada yang datang dari luar Kalimantan Barat.
Turis asing yang berkunjung ke Pontianak juga kerap mencicipi dagangannya.
Kata Aling, banyak yang memuji kelezatan chai kue buatannya sehingga sering ada yang membawa pulang untuk dijadikan oleh-oleh khas dari Pontianak.
"Ada yang dari Jakarta, ada juga turis asing datang ke sini, dia coba lezat katanya. Banyak yang datang ke sini,"ceritanya.
Aling juga mengajak SuaraKalbar.id untuk melihat proses pembuatan chai kue adalannya.
Proses dimulai dari mengambil adonan tepung beras dengan satu genggaman, digilas lalu dicetak hingga bentuk lingkaran.
Selanjutnya diisi dengan berbagai rasa lalu di tata di atas loyang. Loyang yang akan digunakan akan dilapisi dengan daun pisang yang telah diberi olesan minyak kelapa. Hal ini bertujuan agar chai kue yng dibuat ini tidak menempel satu sama lainnya.
Untuk memasak Chai Kue Siam A Hin ada tiga cara yakni digoreng, dikukus atau dibakar. Dengan begini jajanan tersebut lebih memiliki cita rasa yang menarik.
"Ada yang dikukus, ada yang goreng, tergantung pesanan juga, kita bikinkan di sini,"ucapnya.
Jika dilihat sepintas memang tampilan nya seperti biasa-biasa saja. Namun jangan salah, jajanan ini jika dicoba akan membuat ketagihan.
Untuk seporsi Chai Kue Siam A Hin terdiri dari 5 biji kue dengan harga satuan Rp1. 500. Pengunjung pun bisa memilih varian rasa sesuai selera.
Warung Chai Kue Siam A Hin berada di Jalan Siam, Pontianak Selatan, Kalimantan Barat. Buat kalian yang penasaran, langsung saja ke sana.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kompak! Puluhan Analis Rekomendasikan Beli Saham BBRI
-
Hingga Agustus 2025, BRI Salurkan KUR Rp114,28 Triliun
-
Mendagri Tito Ajak Warga Siskamling, Publik: yang Maling Uang Rakyat kan Pejabat Negara
-
BRI Cari Wirausaha Tangguh Lewat Program Pengusaha Muda BRILiaN 2025
-
BRI Gelar News Fest 2025, Ajang Jurnalistik Menuju Fellowship Journalism 2026