Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita | Dwi Atika Nurjanah
Jum'at, 11 Desember 2020 | 19:38 WIB
Om Wepe kasih pesan ke orang yang suka kepo soal agama. (Tiktok/@kucingomwepe)

SuaraKalbar.id - Isu agama menjadi hal yang sering menjadi perbincangan. Tak sedikit yang hobi mempertanyakan agama seseorang di media sosial.

Meski terkesan penasaran, pertanyaan soal agama tersebut dianggap sebagian orang kurang etis.

Sebagian pengguna Twitter dan TikTok mungkin tidak asing dengan kasus yang menimpa dubber Kristo Immanuel.

Belum lama ini dia diserang warganet karena cuitan soal agama. Kristo mengatakan bahwa agama adalah privasi seseorang, maka tidak etis bila menanyakan perihal itu.

Baca Juga: Bukannya Bikin Mahasiswa Tertarik, Malah Ngeri Ngekos di Situ!

Kristo turut menjelaskan minoritas seperti dirinya merasa tak nyaman ketika dilontarkan pertanyaan soal agama.

Utasannya itu pun lantas direspons warganet, diantara mereka ada yang setuju dan tidak dengan pernyataan Kristo.

Menanggapi hal tersebut, sebuah akun TikTok @kucingomwepe memberikan pendapatnya.

Video tanggapan Om Wepe soal cuitan agama di Twitter Kristo Immanuel (tiktok.com/@kucingomwepe)

Sambil ditemani kucingnya, Om Wepe mengeluarkan sebuah pertanyaan di awal video.

"Ada yang tahu nggak Molo agamanya apa? Di TikTok lagi ramai ya? Saya ikutan nimbrung adem ya," ujar laki-laki paruh baya itu.

Baca Juga: Tak Sesuai Ekspektasi! Perempuan Curhat Makanan yang Dipesan Lewat Ojol

Tonton di sini videonya!

Menurut Om Wepe, pertanyaan agama bukanlah masalah sopan atau tidak, bukan masalah bangga atau tidak, dan bukan masalah mayoritas atau minoritas.

"Ini adalah masalah konteks. Petugas Sensus nanya-nanya agama karena dia perlu bikin analisa data kependudukan. Manajer HRD juga perlu nanya agama karena dia perlu tahu karyawan ini kapan THR-nya dibayarkan," terang Om Wepe.

Om Wepe menjelaskan melontarkan pertanyaan agama ke seseorang adalah hal yang biasa saja, asalkan konteks dan tujuan menanyakan itu jelas.

Tapi, jika menanyakan agama seseorang di media sosial, maka akan ambigu konteksnya apa. Apalagi yang bertanya tidak menyebutkan agamanya terlebih dahulu dan menerangkan maksud tujuannya.

"Kalau nggak ada konteksnya, pertanyaan tentang agama itu sensitif dan bisa bikin kita terkotak-kotak sama perbeadaan identitas," jelas Om Wepe.

"Nah, pertanyaan agama itu bukan pertanyaan yang iseng, karena banyak loh yang orang diserang cuma gara-gara beda agama," lanjutnya.

Diakhir video itu Om Wepe menambahkan, harusnya manusia dinilai dari prestasi dan kontribusinya untuk kemanusian bukan karena agamanya.

Rekaman video tanggapan itu sudah ditonton lebih dari 90 ribu kali.

Banyak diantara warganet yang menyerbu kolom komentar di akun TikTok @kucingomwepe. Mereka beranggapan komentar Om Wepe lebih netral dan mewakilkan.

"Setuju! Nanya harus juga ada tempat dan keperluannya," tulis akun @jajull22.

"Boleh nanya kalau beneran mau kirim THR," balas Om Wepe.

"Ini lebih netral, saya suka," ujar akun @imdsc.

"Akhirnya ada yang ungkapin, setuju banget," tulis akun @classonlinecapek.

"Please ini harus di speak up banget! Banyak banget yang menyeret masalah pertanyaan ini kemana-mana," tutur akun @meuy61.

"Setuju. Sekarang kebanyakan orang yang beda pendapat diserang, padahal kita gabisa maksa orang buat satu perspektif sama kita," komentar akun @nnadiadwina.

Load More