SuaraKalbar.id - Zona oranye Covid-19 di Kalimantan Barat (Kalbar) bertambah menjadi 11 daerah. Ini disebabkan oleh pertambahan kasus Covid-19.
Sebelumnya daerah yang berstatus zona oranye berjumlah 9, dan kini bertambah 3 menjadi 11. Sementara tiga daerah lainnya berstatus zona kuning.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson.
"Berdasarkan peta penyebaran kasus konfirmasi CPVID-19 yang ada di Kalbar per-20 Desember kemarin, terdapat penambahan jumlah daerah yang masuk dalam zona oranye (resiko sedang) sebanyak 11 daerah, dan tiga daerah lainnya masuk dalam zona kuning (resiko rendah)," ungkap Harisson di Pontianak, Selasa (22/12/2020)
Adapun daerah yang masuk dalam zona oranye Covid-19 tersebut yakni: Kabupaten Melawi, Kayong Utara, Sekadau, Kapuas Hulu, Sambas, Landak, Sintang, Bengkayang, Kubu Raya, Kota Pontianak dan Singkawang.
Sementara untuk daerah yang berada di zona kuning Covid-19 yakni Kabupaten Sanggau, Ketapang dan Mempawah.
"Sampai tanggal 21 Desember kemarin, jumlah kasus konfirmasi COVID-19 di Kalbar mencapai 2.950 kasus, dimana angka ini masih terus bertambah jika dilihat dari angka hariannya," tuturnya.
Harisson menerangkan dari 2.950 kasus konfirmasi COVID-19 tersebut, sebanyak 392 orang masih dalam perawatan dan diisolasi. Sedangkan 2.533 orang lainnya dinyatakan sembuh dan 25 orang meninggal.
Terkait hal itu, pihaknya kembali mengimbau kepada seluruh kepala daerah melalui Dinkes di kabupaten/kota untuk memaksimalkan penanganan dan pencegahan COVID-19.
Baca Juga: Hari Ini Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Bertambah 1.899 Orang
"Kami juga terus melakukan berbagai upaya untuk memaksimalkan pencegahan ini, salah satunya dengan memperketat pintu masuk Kalbar, agar tidak semakin banyak orang luar yang masuk ke daerah kita dan membawa virus tersebut." tuturnya.
Pihaknya juga gencar melakukan razia di sejumlah daerah, dengan menggandeng pihak terkait di kabupaten/kota, untuk melakukan penelusuran siapa saja yang sudah terpapar oleh COVID-19 tersebut.
"Bagi daerah yang masuk zona oranye, kita minta untuk lebih maksimal dalam melakukan penelusuran siapa saja yang sudah terkonfirmasi, agar kita bisa melakukan pencegahan dan tidak semakin banyak masyarakat yang terpapar," katanya.
Lebih jauh, Harisson menilai dengan semakin banyaknya daerah yang masuk dalam zona oranye, tentu menjadi peringatan bagi masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan selalu menerapkan protokol kesehatan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
BRI Gandeng Medco E&P Beri Akses Tak Terbatas ke Pelaku Usaha Kecil
-
Sungai Brantas Mau Bebas Sampah Popok? Inovasi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Harapan Baru
-
Libur Panjang Maulid Nabi 2025? BRImo Solusi Liburanmu
-
BRI Beri Apresiasi, Direksi Kunjungi Nasabah di Berbagai Daerah pada Hari Pelanggan Nasional
-
Bantuan Modal BRI Ubah Nasib Warung Pecel Sederhana Jadi Kuliner Legendaris di Kota Batu