Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 28 Desember 2020 | 16:51 WIB
Foto Fadli Zon Baca Buku (Twitter/FadliZon).

SuaraKalbar.id - Eks Politisi Demokrat Ruhut Sitompul menyebut Fadli Zon ember bocor. Sehingga Menteri agama Yaqut Cholil Qoumas atau Menag Gus Yaqut tak perlu tanggapi ajakan debat Fadli Zon tentang populis Islam.

Ruhut mengaku sampai tertawa membaca berita Fadli zon ajak debat Gus Yaqut.

"Fadli Zon tantang Gus Yaqut debat ha ha ha. Aku tertawa termehek-mehek. Jangan ditanggapi Gus, ngapain ember bocor diladeni. Bisa pening kepala aku Tanteeeeeee MERDEKA!" kata Ruhut dalam twitternya @ruhutsitompul, Senin (28/12/2020).

Sebelumnya, Menag Gus Yaqut dalam sebuah acara webinar yang menyebut bahwa populisme Islam di Indonesia mulai berkembang sehingga tidak boleh dibiarkan.

Baca Juga: Natalius Pigai Tolak Ucapan Natal Menag Disebut Diamini Konservatif Radikal

Tim sukses pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, Ruhut Sitompul. (suara.com/Dwi Bowo Raharjo)

"Belakangan kita merasakan ada yang berusaha menggiring agama menjadi norma konflik. Agama dijadikan norma konflik itu dalam bahas ekstremnya, siapapun yang berbeda keyakinanannya maka dia dianggap musuh dan karenanya harus diperangi. Istilah kerennya itu populisme islam," kata Gus Yaqut.

Menurut Gus Yaqut menggunakan nama Islam sebagai alat yang bisa memercik konflik jika dibiarkan maka akan kesulitan untuk memeranginya.

Hal tersebut tidak sejalan dengan cita-cita Gus Yaqut sebagai menteri agama yang ingin menjadikan agama sebagai sumber inspirasi bukan aspirasi.

Selain menyinggung perkara populisme Islam, Gus Yaqut sebelumnya juga melemparkan pernyataan yang mengundang kontroversi terkait dengan komitmennya melindungi Ahmadiyah dan Syiah di mata hukum.

Pernyataan Gus Yaqut sebagaimana dipublikasikan di situs Kementerian Agama menyebutkan tidak hanya Syiah dan Ahmadiyah, semua warga perlu mendapat perlindungan hukum.

Baca Juga: Fadli Zon Tantang Menag Gus Yaqut Debat di Ruang Publik Soal Populisme

"Sekali lagi, sebagai warga negara, bukan jemaah Syiah dan Ahmadiyah, karena semua warga negara sama di mata hukum. Ini harus clear," kata Gus Yaqut di Rembang, Jumat (25/12/2020).

Gus Yaqut. (Twitter/YaqutCQoumas)

"Tidak ada pernyataan saya melindungi organisasi atau kelompok Syiah dan Ahmadiyah. Sikap saya sebagai Menteri Agama melindungi mereka sebagai warga negara."

Atas tantangan debat terbuka itu, kolom komentar kicauan Fadli Zon ramai dibanjiri beragam suara dari warganet.

"Mantap bang, sebagai penantang debat, sekalian sediakan 'arena' lengkap dengan fasilitasnya, tim juri, serta waktu nya sekalian bang," timpal akun @Zilfa***

"Pastikan dahulu paham dengan makna populisme, baru layak diperdebatkan. Kalau tidak di kala energi kita habis' ngurusin beginian. Pasukan bayangannya sudah menggerogoti umat pak," sahut warganet lainnya @YVar***

Load More