Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Sabtu, 09 Januari 2021 | 22:54 WIB
Syifa Mila, MUA asal Pontianak diduga jadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air. (Instagram/aiko_sarwosri)

SuaraKalbar.id - Seorang make up artis atau MUA Pontianak, Syifa Mila terdaftar sebagai salah satu penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).

Selain Syifa Mila, Rufa, dosen muda di Polnep sekaligus pekerja dekorasi juga ada di pesawat tujuan Jakarta-Pontianak tersebut.

Musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ1832 meninggalkan kesedihan mendalam bagi orang terdekat.

Seorang desainer pengantin di Kalbar, Rika Ayub mengaku kaget mengetahui pesawat yang ditumpangi dua sahabatnya terjatuh. Terlebih, dia kerap menjalin komunikasi dengan Syifa dan Rufa.

Baca Juga: Temannya Ada di Sriwijaya Air yang Jatuh, Ifan Seventeen: Ya Allah...

"Kaget, syok, Rufa teman sekaligus Syifa satu tim pernikahan dengan satu paket yang hari-hari kami berkomunikasi. Ini lagi konfirmasi karena liat di daftar dan memang keduanya berangkat dari Jakarta siang tadi," ujarnya seperti dikutip dari SuaraKalbar.co.id.

Rika menjelaskan karena sedang berada di Kota Singkawang, ia pun mencari kejelasan akan nasib kedua sahabatnya itu.

"Saya lihat daftar nama penumpang dan memangkan keduanya naik Sriwijaya. Aku masih syok sampai sekarang," sambungnya.

Ia mengaku sempat melihat status Syifa yang sedang membeli roti favoritnya untuk sang suami. Sementara Rufa melihat daftar penumpang akan kembali ke Pontianak bersama suaminya.

Benda diduga tangga darurat pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021), ditemukan. [KPLP Kemenhub]

"Kalau Rufa ada suaminya itu Pak Mulyadi kalau Syifa kemungkinan sendiri karena statusnya akan beli roti untuk suami, ya Allah sedih," katanya lirih.

Baca Juga: Basarnas Perkirakan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh di Kawasan Ini

"Baru berencana meeting untuk kerjaan di 2021. Kami kan tim jadi saya bagian gaun dan Syifa di make up. Ya Allah semoga husnul Khatimah," harapnya.

2 Warga Mempawah Turut Jadi Korban

Sebelumnya dua warga Mempawah diyakini ada di dalam manifest Pesawat Sriwijaya Air SJY 182 yang hilang kontak pada pukul 14.40 WIB, Sabtu (9/1/2020).

Kedua warga Mempawah tersebut adalah tenaga pendidik di Pondok Pesantren Darussalam, Desa Sengkubang, Kecamatan Mempawah Hilir.

Kasi Pontren Kantor Kemenag Mempawah, Mulyadi, yang dihubungi suarakalbar.co.id, mengatakan, jika melihat daftar nama di manifest pesawat Sriwijaya Air SJY182 itu, ia mengakui dua nama yang bernomor urut 51 dan 52.

“Saya mengenali Muhammad Nur Kholif dan istrinya Agus Minarni di urut 51 dan 52 dalam daftar manifest. Semoga dugaan saya salah,” ujarnya.

Penemuan kabel diduga terkait kabar jatuhnya pesawat Sriwijaya Air

Mulyadi lantas mempersilahkan suarakalbar.co.id, untuk menghubungi pihak Pondok Pesantren Darussalam terkait
kebenaran kabar tersebut.

Sementara itu, Yusdiansyah, abang kandung dari Agus Minarni, Ustadzah di Pondok Pesantren Darussalam Sengkubang, ketika dihubungi via Whatsapp, membenarkan bahwa adiknya ada di dalam pesawat tersebut.

Jatuh di perairan Kepulauan Seribu

Basarnas mengonfirmasi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak, jatuh di perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Sabtu (9/1/2021).

"Kurang lebih jaraknya sekitar 1,5 hingga dua mil. Kalau dari Tanjung Kait itu kurang lebih tiga mil," kata Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Bambang Suryo Aji dalam konferensi pers.

Basarnas pada pukul 14.55 WIB menerima informasi tentang hilang kontaknya pesawat tersebut.

Setelah itu, tim langsung melakukan koordinasi dan mengerahkan petugas menuju titik lokasi yang diduga jatuhnya pesawat.

Berdasarkan beberapa informasi di lapangan ditemukan beberapa serpihan yang dicurigai bagian dari badan pesawat tersebut.

"Barang-barang tersebut sudah berada di kapal kita dan rencana akan ditarik dan membuka posko di JICP 2," katanya.

 
Pada Sabtu malam ini, Basarnas akan berupaya mencari titik lokasi di mana tepatnya pesawat tersebut jatuh.

Jika malam ini Basarnas mendapatkan lokasi pasti titik jatuhnya pesawat tersebut maka Minggu (10/1) pagi akan dilakukan pencarian dan pendalaman.

"Kalau saya lihat di peta, maksimal kedalaman di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki itu 20 hingga 23 meter," ujarnya.

Ia mengatakan temuan barang-barang atau serpihan yang diduga milik pesawat tersebut akan diteliti lebih dalam guna memastikan bagian dari pesawat Sriwijaya atau bukan.

Load More