Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Minggu, 10 Januari 2021 | 15:40 WIB
Keluarga penumpang Sriwijaya Air SJ182, Riski Kurniawan bersama Istrinya di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, Minggu (10/1/2021). (Suara.comRidsha Vimanda Nasution)

SuaraKalbar.id - Riski Kurniawan (40) tidak menyangka sepupunya turut menjadi korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) siang.

Sepupunya Riski itu bernama Rizky Wahyudi. Rizky menaiki pesawat rute Jakarta-Pontianak itu bersama istri yang bernama Rosiana Wahyuni, serta dua anaknya, berusia 12 tahun dan 7 bulan.

"Jadi di dalam pesawat itu ada Kiki (Rizky) sepupu saya, kemudian istrinya, anaknya masih 12 tahun dan 7 bulan,"
ujarnya di Terminal 2 Kedatangan Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, Banten,  Minggu (10/1/2021).

"Selain itu, ada juga mamahnya nama Mak Aci, tante, dan keponakan," sambungnya.

Baca Juga: Satu SMA, Arie Untung Ungkap Kebaikan Sosok Pilot Sriwijaya Air SJ 182

Riski menceritakan, sepupunya tersebut memang hendak ke Pontianak, Kalimantan Barat untuk berdinas di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Karena berdinas di Pontianak, dia melanjutkan, sepupunya membawa keluarganya tersebut dari Bangka Belitung ke Pontianak dengan transit Jakarta.

"Dengan alasan dinas di DLHK, dia pengen bawa keluarganya ke Pontianak dari Bangka Belitung. Pesawatnya transit Jakarta dulu baru ke Pontianak," tuturnya. 

Gambar viral warga menunjukkan baran diduga serpihan pesawat Sriwijaya Air (Twitter)

"Nah saat kemarin mendengar Sriwijaya jatuh tujuan Jakarta-Pontianak itu awalnya tidak mengira karena mereka berangkat dari Bangka," sambungnya. 

Namun, Riski mencoba untuk menelepon nomor hotline yang sudah banyak beredar di media online. 

Baca Juga: Arie Untung Kenang Kisah Pilot Sriwijaya Air SJ182, Kakak Kelas di Sekolah

Setelah menelepon dan mengecek nama, dia menyebut, sepupunya beserta keluarga ada dalam daftar penumpang pesawat Sriwijaya. 

"Ternyata mereka ada di dalam pesawat itu. Dan saya baru tahu pesawat itu terbang pertama dari Bangka yang kemudian transit di Jakarta," tuturnya. 

Riski mengaku syok saat mendengar keluarganya turut menjadi korban. Apalagi, kata dia, sebelum sepupunya berangkat ke Pontianak dirinya sempat diajak.

"Jauh-jauh hari dia udah bilang. Nyuruh kita buat balik ke sana. Ayo dong kumpul disana. Sedangkan saya disini masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan," sebutnya. 

Sejumlah petugas mengevakuasi pesawat Sriwijaya Air di landasan Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulsel, Kamis (25/9). Pesawat Sriwijaya Air Boeing 737 Seri 300 dengan nomor penerbangan SJ585 rute Manokwari-Makassar yang membawa 150 penumpang dan 6 kru mengalami ban belakang pesawat pecah akibat pendaratan keras, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. [Antara/Rezky Purwono]

"Kita sekeluarga kalau kumpul bareng itu makan durian di sana. Makanya dia mengajak saya sama istri juga kesana kumpul buat makan durian," lanjutnya. 

Bahkan, Riski menyebut, sebelum berangkat ke Pontianak, sepupunya bersama istri dan anaknya makan durian di Bangka Belitung. 

Load More