SuaraKalbar.id - Sebanyak 14 keluarga inti korban Sriwijaya Air SJ 182 jatuh akan diterbangkan ke Jakarta hari ini, Rabu (13/1/2021).
Pihak keluarga diterbangkan ke Jakarta oleh Sriwijaya Air untuk membantu proses identifikasi bagian-bagian yang ditemukan tim SAR gabungan di lokasi jatuhnya pesawat yang terjadi pada Sabtu (9/1).
Sejauh ini, lebih dari seratus kantong jenazah yang sudah dikumpulkan. Beberapa korban sudah teridentifikasi.
Distrik Manager Sriwijaya Air Grup Pontianak Faisal Rahman, mengatakan, pesawat Sriwijaya Air penerbangan nomor SJ185 akan membawa delapan orang keluarga korban dan SJ 183 akan menerbangkan enam orang keluarga korban.
"Penerbangan dibagi menjadi dua, pagi dan sore. Jadi total 14 orang keluarga korban yang berangkat ke Jakarta. Ditambah hari sebelumnya ada 13 keluarga korban," ujar Faisal di Posko Crisis Center Sriwijaya Air SJ182 Pontianak.
Sejauh ini, keluarga yang melapor terkait data korban ke posko baru 41 orang. Pihak Sriwijaya Air, kata Faisal akan memfasilitasi bagi keluarga korban yang ingin ke Jakarta.
"Tapi, seperti yang kami sampaikan, silakan ke Jakarta namun apa yang kami sampaikan sebelumnya bisa menjadi pertimbangan dalam mengambil sebuah keputusan," ujarnya.
Dimaksud, jangan sampai pihak keluarga yang tadinya ke Jakarta untuk mengawal korban sampai ke rumah duka, tapi terhalang karena adanya kebijakan berkaitan dengan Covid-19.
Karena, tingkat risiko penularan Covid-19 di Jakarta cukup tinggi. Sehingga, jika keluarga korban dari Pontianak dalam status negatif hasil swab PCR, kemudian tertular saat berada di Jakarta, maka pihak keluarga harus diisolasi.
Baca Juga: Cuaca di Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air Diprediksi Hujan Ringan Hari Ini
Dengan demikian, pemulangan korban akan terpisah dengan keluarga. Hal inilah yang diharap menjadi pertimbangan bagi keluarga korban yang ingin ke Jakarta.
Sementara itu, Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan bahwa tidak ada larangan bagi pihak keluarga yang ingin ke Jakarta untuk memastikan kondisi korban.
"Mereka (keluarga) mana memikirkan itu. Tentunya dalam kondisi panik ini kan keluarga ingin secepatnya tahu kabar. Dan ingin melihat pasti dari dekat. Tidak bisa kita larang (berangkat) karena ini sedang pandemi. Asal sesuai dengan protokol kesehatan," katanya saat berkunjung ke posko, Selasa malam.
Menurut Sutarmidji, jika pihak keluarga dilarang ke Jakarta, maka itu berpotensi menambah beban psikologis. "Kalau kita melarang makin menambah beban psikologis keluarga. Boleh saja ke Jakarta, asal pakai masker, sarung tangan, razin cuci tangan dan jaga jarak," ujarnya.
Kontributor : Ocsya Ade CP
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
Terkini
-
BRI Pertimbangkan Buyback untuk Perkuat Nilai dan Kinerja Berkelanjutan
-
BRI Dorong Ekonomi Hijau Lewat Pameran Tanaman Hias Internasional FLOII Expo 2025
-
BRI Hadirkan Semangat Baru di USS 2025: The Name Got Shorter, The Vision Got Bigger
-
BRImo Makin Gacor, Transaksi Tembus Rp.5000 Triliun
-
KUR BRI: Bukan Sekadar Pinjaman, Tapi Katalis Ekonomi Rakyat