Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Jum'at, 15 Januari 2021 | 11:21 WIB
Ilustrasi Banjir. (Pixabay.com/Hermann)

SuaraKalbar.id - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor mengumumkan kini wilayahnya bertatus tanggap darurat bencana banjir.

Ini menyusul banjir yang kian meluas di sejumlah wilayah Kalsel dalam beberapa hari terakhir. Keputusan penetapan status tanggap darurat ini disampaikan melalui Surat Pernyataan Nomor : 360/038/Bpbd/2021 tertanggal 14 Januari 2021. 

Berdasarkan laporan kejadian bencana ada 13 kabupaten/kota di Kalesl yang memiliki resiko tinggi terhadap bencana banjir, tanah longsor, angin puting beliung ,dan gelombang pasang.

Ini dikhawatirkan akan berdampak pada terganggunya aktivitas ekonomi, sosial dan kesehatan masyarakat.

Baca Juga: Nyaris Tenggelam, Detik-detik Rumah Warga Hanyut Tersapu Banjir di Kalsel

“Atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dengan ini menyatakan bahwa kejadian dimaksud sebagai bencana alam. Dengan ini menetapkan dan meningkatkan Status Siaga Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor, Angin Puting Beliung dan Gelombang Pasang menjadi Status Tanggap Darurat,” ujarnya seperti dikutip dari Kanalkalimatan.com., Jumat (15/1/2021).

Melalui surat tersebut, Sahbirin Noor menginstruksikan pihak-pihak terkait kebencanaan segera melakukan langkah-langkah nyata untuk penanggulangan bencana yang akan dikoordinir oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel.

Banjir di Kabupaten Seluma, Bengkulu [BNPB]

Di lain pihak, Plt Kepala BPBD Provinsi Kalsel Mujiyat mengatakan keluarnya Status Tanggap Darurat oleh gubernur, sebutnya, menindaklanjuti surat pernyataan dari Bupati Kabupaten Banjar dan Keputusan Bupati Kabupaten Tanah Laut yang telah menetapkan daerah menjadi Tanggap Darurat dari Siaga Darurat.

“Dasar kita pemerintah provinsi menetapkan Tanggap Darurat apabila ada dua kabupaten/kota menetapkan Tanggap Darurat,” tegasnya.

Meningkatnya intensitas curah hujan sejak beberapa hari terakhir, mengakibatkan banjir hampir setiap wilayah Kabupaten Kota di provinsi Kalimantan Selatan. Ini bukan kali pertama, namun rentetan peristiwa pada awal 2021, disebut-sebut sebagai bencana banjir terparah dalam kurun satu dekade.

Baca Juga: Puluhan Santri Ponpes Terdampak Banjir Bandang Jember Dievakuasi

Load More