Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana | Stephanus Aranditio
Kamis, 21 Januari 2021 | 12:35 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memantau dari atas jembatan terkait dampak bencana banjir di Kabupaten Banjar, Kalsel. [ANTARA/Yoserizal]

SuaraKalbar.id - Selama 4 pekan di awal tahun 2021, Indoensia sudah diterjang 185 bencana alam. Jumlah ini termasuk banjir besar di beberapa daerah Kalimantan dan gempa bumi di Sulawesi Barat.

Hal itu berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana. BNPB mencatat sebanyak 185 bencana telah terjadi dalam waktu 21 hari pertama tahun 2021.

Catatan BNPB, sebanyak 127 kejadian banjir terjadi di beberapa wilayah Tanah Air, sedangkan tanah longsor 30 dan puting beliung 21. Kejadian bencana lain yang tercatat yaitu gelombang pasang 5 kejadian dan gempa bumi 2.

Data per Kamis, 21 Januari 2021 pukul 10.00 WIB, bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan puting beliung masih mendominasi jumlah bencana hingga minggu keempat Januari tahun ini.

Baca Juga: Viral Relawan Kritik Tumpukan Bantuan Baju Korban Bencana: Jadi Sampah

"Dari sejumlah kejadian, meskipun banjir paling sering terjadi, gempa bumi paling banyak mengakibatkan korban jiwa hingga kini," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, Kamis (21/1/2021).

Korban meninggal akibat gempa bumi berjumlah 91 jiwa, tanah longsor 41 dan banjir 34, sedangkan hilang banjir 8 dan gempa 3.

Demikian juga korban luka, gempa bumi masih paling banyak mengakibatkan tingginya jumlah korban.

BNPB mencatat korban luka-luka akibat gempa bumi 1.172 jiwa, tanah longsor 26, puting beliung 7 dan banjir 5.

Total kerusakan rumah berjumlah 1.896 unit dengan rincian rumah rusak berat 147 unit, rusak sedang 63 dan rusak ringan 1.686.

"Dari rumah rusak, jumlah kerusakan akibat gempa bumi, khususnya yang terjadi di Sulawesi Barat, masih dalam proses pendataan di lapangan," jelasnya.

Baca Juga: Dicari! Pengembang Perumahan Berakibat 1 Korban Tanah Longsor Kota Malang

Dari kategori rusak berat, tanah longsor masih menyebabkan kerusakan paling tinggi yaitu 45 unit, disusul gelombang pasang atau abrasi 40, banjir 38 dan puting beliung 24.

Bencana juga mengakibatkan kerusakan fasilitas publik. Dari sejumlah kejadian bencana, kerusakan pada fasilitas penduduk berjumlah 18 unit, rumah ibadah 15, kesehatan 3, kantor 2 dan jembatan 25. Kerusakan fasilitas publik akibat gempa masih dalam pendataan.

BNPB mengimbau masyarakat tetap waspada dan siaga dengan selalu memperhatikan prakiraan cuaca yang diinformasikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengingat puncak musim hujan masih terjadi hingga Februari 2021.

Masyarakat juga dapat memanfaatkan aplikasi, seperti InaRISK, Info BMKG, Magma Indonesia untuk mengetahui potensi bahaya dan risiko.

Selanjutkan anggota keluarga dapat mendiskusikan upaya konkret yang dapat dilakukan di sekitar tempat tinggal. Setiap keluarga memiliki tingkat risiko yang berbeda, seperti parameter anggota keluarga, topografi di sekitar rumah, kekuatan bangunan, atau pun tata ruang rumah.

Load More