SuaraKalbar.id - Warga di dapur umum posko banjir di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, terpaksa beralih ke kayu bakar untuk memenuhi kebutuhan memasak.
Hal itu dilakukan lantaran langka dan mahalnya gas elpiji 3 kg bersubsidi. Kondisi itu bikin masyarakat kelimpungan di tengah bencana yang menimpa.
Dari pantauan Kanalkalimantan.com, warga di lokasi pengungsian memilih untuk menggunakan kayu bakar dibanding gas elipiji 3 kg.
Fenomena itu sejalan dengan kondisi tutupnya beberapa agen penyedia gas elpiji sebagaimana kesaksian Samsuri, ketua RT 23 Gg. Alfatah, Karang Putih, Mantapura.
“Karena mahalnya harga gas di eceran, dan beberapa pangkalan gas kosong, jadi kami lebih memilih menggunakan kayu bakar," kata Samsuri dikutip dari Kanalkalimantan.com --jaringan Suara.com, Jumat (22/1/2021).
Sementara itu, Oman, Ketua Panitia Posko Dapur Umum Gg Sedulur masih bisa mendapat pasokan gas. Dia mendapatkannya dari warga lain yang kebetulan masih memiliki persediaan.
“Gas tersebut kami pinjam dari beberapa rumah warga yang masih menyisakan [gas elipiji 3 kg]. Nanti akan diganti karena kalau membeli itu mahal dan susah dicarinya. Kemarin sempat beli di warung harganya Rp50 ribu per tabung," beber Oman.
Terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Bahan Pokok dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Disperindag Kabupaten Banjar, Eka Yustinawati, mengatakan pihaknya akan mengalokasikan sebanyak 560 tabung gas untuk posko banjir.
“Operasi pasar ini bekerjasama dengan PT Pertamina dan Satgas Pangan Polres Banjar, memang diperuntukan untuk dapur-dapur umum pengungsian. Sebelumnya, posko-posko didaftarkan terlebih dulu oleh pihak kecamatan dan kelurahan,” ucapnya.
Baca Juga: Banjir Kalsel, Warga Banjar Mulai Terserang Penyakit
Operasi pasar gaj elpiji 3 kg sudah dilaksanakan sejak Selasa (19/1/2021) di halaman kantor Disperindag Kabupaten Banjar. Kemudian pada Rabu (20/1/2021) di kantor Kelurahan Sungai Paring.
“Itu dilakukan guna membantu kegiatan dapur umum dalam menyiapkan konsumsi bagi masyarakat terdampak banjir, kegiatan tersebut nantinya juga akan digelar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Banjar,” pungkas Eka.
Berita Terkait
-
Banjir Kalsel, Buaya 3 Meter Dievakuasi Petugas Konservasi
-
Covid-19 Ancam Posko Pengungsian Banjir di Banjarbaru
-
Data Jumlah Korban Tewas Akibat Banjir di Kalsel Dikurangi, Ini Alasannya
-
Pemerintah Kurangi Data Jumlah Korban Tewas Akibat Banjir Kalsel
-
Dayung Sampan di Jalan Raya saat Banjir, Sosok Kakek Ini Jadi Sorotan
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Babyface Live in Jakarta 2025, BRI Bagi-bagi Diskon Tiket 25%
-
BRI Diganjar Penghargaan IICD 2025 karena Tegakkan Prinsip Governance, Risk, and Compliance
-
Dukung Perekonomian Desa Sioban Kepulauan Mentawai, Sosok Ini Masuk Kelas AgenBRILink Juragan BRI
-
TPA Natabel Jannah, Persembahan Wakapolri untuk Generasi Qur'ani Pecinta Alquran
-
Adik Jusuf Kalla Tersangka, Berapa Kerugian Negara di Proyek PLTU Kalbar?