SuaraKalbar.id - Kasus prostitusi online yang melibatkan anak di bawah umur di Kota Pontianak, Kalimantan Barat kembali terungkap. Sebanyak 17 orang yang terdiri dari 8 lelaki dan 9 perempuan diamankan Polsek Pontianak Selatan, Kamis (4/2/2021).
Mirisnya, sepuluh anak di bawah umur terlibat dalam prostitusi online di Pontianak tersebut.
Mereka diamankan tim gabungan Polsek Pontianak Selatan dan Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah Kalimantan Barat (Kalbar) di dua hotel di kawasan Pontianak Selatan.
"Ada 17 muda mudi yang kami amankan di dua penginapan atau hotel. Di antaranya, 10 orang masih di bawah umur. Mereka ini diduga terlibat dalam prostitusi online," kata Kapolsek Pontianak Selatan, AKP Galih Wicaksono, Kamis sore.
Saat diamankan, kata Galih, ada beberapa dari muda-mudi ini tidak mengenakan pakaian. Ada juga yang sedang menunggu pelanggan.
"Jadi, awalnya informasi yang kami dapatkan bersama KPPAD Kalbar ini bahwa ada terindikasi terjadinya prostitusi di penginapan tersebut. Setelah kami cek ke lokasi, memang terjadi kegiatan tersebut," jelas Galih.
Hal ini, kata Galih, diperkuat dengan ditemukannya barang bukti berupa alat kontrasepsi.
"Barang bukti kejahatan lain seperti narkoba atau sajam tidak ada ditemukan. Tapi kami menemukan alat kontrasepsi," tuturnya.
Selanjutnya, kata Galih, 17 muda-mudi ini akan didata dan diperiksa. Kemudian akan ditindaklanjuti oleh Unit PPA Satreskrim Polresta Pontianak Kota.
Baca Juga: Polsek Lubuk Baja Ringkus Predator Seksual Anak di Bawah Umur
"Kami masih mendalami. Mereka ini sepertinya berjaringan. Karena ada beberapa dari mereka yang sudah berulang kali diamankan. Sudah diamankan, bebas dan terlibat kembali," tuturnya.
Selain itu, lanjut Galih, pihaknya tidak hanya memberi imbauan kepada pihak hotel terkait memfilter setiap tamu yang berkunjung. Namun, imbauan juga diberikan kepada setiap orang tua agar selalu mengawasi anaknya.
"Kepada masyarakat, juga diimbau agar melaporkan ke kami jika mengetahui adanya kegiatan prostitusi ini," imbaunya.
Ketua KPPAD Kalbar, Eka Nuryahati Ishak mengatakan, terhadap sepuluh anak yang terlibat prostitusi online ini akan dilakukan pembinaan. Mereka nantinya akan dites urin. Jika hasilnya positif, mereka akan direhabilitasi. "Anak yang terlibat ini akan dititipkan ke PLAT Pontianak. Kira lakukan pembinaan," tuturnya.
Sepuluh anak di antaranya, kata Eka, pernah terjaring razia prostitusi online pada akhir tahun 2020 lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
4 Lipstik Paling Ampuh Menutupi Bibir Hitam, Hasilnya Nyata
-
5 Lipstik Merah untuk Natal 2025, Tahan Lama dan Harga Terjangkau
-
3 Lipstik Waterproof untuk Olahraga, Tahan Keringat dan Tetap Nyaman
-
5 Lipstik Nude yang Cocok untuk Wanita Karier, Tampil Profesional dan Elegan di Kantor
-
Wajah Cerah Maksimal! Ini 3 Bedak Banana Pilihan