Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Minggu, 07 Februari 2021 | 07:54 WIB
Ilustrasi penanganan pasien virus corona. (Foto: Antara)

SuaraKalbar.id - Satu Aparatur Sipil Negeri (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kayong Utara (KKU), Kalimantan Barat inisial AS meninggal dunia saat melakukan isolasi mandiri bersama dua orang anaknya.

"Sebelumnya, petugas yang menangani AS telah melakukan pemeriksaan sampel rapid test antibodi dan didapati bahwa hasilnya reaktif dengan garis IgG jelas dan IgM samar,” ujar Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Kayong Utara Bambang Suberkah di Sukadana, Sabtu (6/2/2021).

Ia menjelaskan, bahwa pasien sudah diberikan terapi oleh dokter yang menangani sesuai kondisi saat itu dan pada hari yang sama pasien langsung diambil swab dan menjalani isolasi mandiri di rumah.

Pada tanggal 5 Februari 2021 pukul 10.00 WIB petugas kabupaten menghubungi yang bersangkutan untuk menanyakan kondisinya dan almarhum mengaku masih sehat. Pasien menjalani isolasi mandiri di rumah pribadi ditemani dengan dua orang anaknya.

Baca Juga: Mau ke Pontianak, Suami Wali Kota Tanjungpinang Rahma Positif Covid-19

“Pada tanggal 5 Februari 2021 sekitar pukul 19.00 yang bersangkutan dirujuk ke RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I," katanya sebagaimana dilansir Antara.

Kata dia, pada saat itu kondisi pasien secara fisik masih terlihat baik, namun pada pukul 23.00 WIB pasien dirujuk lagi ke Ketapang untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut dikarenakan kondisi AS memburuk,

"Pada tanggal 6 Februari 2021, pukul 02.00 pasien dilaporkan meninggal dunia di RSUD Agoesdjam Ketapang, kemudian almarhum, di makamkan di rumah kediaman orang tua almarhum di Ketapang dengan protokol COVID-19" jelasnya.

Bambang menjelaskan sebelumnya almarhum sempat memeriksakan diri ke klinik yang ada di Sukadana pada 1 Februari dengan keluhan batuk dan sesak serta dada sering berdebar .

Hasil pemeriksaan sementara oleh Dokter dari klinik tersebut pasien AS diketahui mengalami batuk (batuk kering) dengan frekuensi yang sering baik siang ataupun malam hari serta dengan gejala dada yang sering berdebar.

Baca Juga: Positif Covid-19 di Papua Meningkat, Hampir 2.000 Warga Dirawat

Selain itu dari hasil pemeriksaan sementara, memang paru parunya masih bersih atau bagus dan tidak memerlukan perawatan khusus di fasilitas kesehatan.

Dari anamnesa yang dilakukan oleh petugas di klinik tersebut, diketahui bahwa yang bersangkutan mengaku mulai timbul gejala sejak tanggal 18 Januari 2021. Bambang juga memastikan petugas yang memeriksa AS telah dilakukan pemeriksaan tes antibodi dengan hasil reaktif.

"Pemeriksaan sampel rapid test antibodi pada hari yang sama dan didapati bahwa hasilnya reaktif dengan garis IgG jelas dan IgM samar," jelasnya lagi.

Ia juga memastikan, di hari ini keseluruhan Pegawai BKPSDM kayong Utara telah dilakukan uji swab PCR, dan sampelnya akan diperiksa di Laboraturium Untan Pontianak.

"Siang ini seluruh pegawai BKPSDM diswab, di RSUD SMJ 1, untuk diperiksa PCR di lab Untan Pontianak,” katanya menambahkan.

Load More