SuaraKalbar.id - Satu keluarga dibantai di Pontianak tewas dengan tragis, perut sobek. Perut korban pembantaian satu keluarga di Pontianak sobek selebar 17 cm.
Bahkan sampai kini pisau untuk membunuh masih tertancap di perut korban. Ada 3 korban pembantaian satu keluarga di Gang Sebedang Dalam, Jalan H Rais A Rahman, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Dua di antaranya masih hidup. Kini ditangani tim medis dan Indonesia Automatic Finger Print Identification System (Inafis) Polresta Pontianak Kota.
Sementara hasil pemeriksaan sementara, korban tewas karena kehabisan darah setelah dibacok dan ditikam pelaku secara membabi buta.
Sementara pelaku berinisial H (sebelumnya ditulis A), masih menjalani pemeriksaan di Mapolresta Pontianak.
Anggota Inafis Polresta Pontianak, Aipda Agung Utomo mengatakan, hasil pemeriksaan sementara, korban tewas mengalami luka pada pelipis kiri, pipi kiri di bawah telinga, bahu kanan dan kiri, serta dada yang mengalami luka tiga kali tusukan pisau.
"Bahkan pisau masih menancap di perut korban. Gagangnya lepas. Perut korban sebelah kiri ini mengalami luka sobek sebesar 16-17 sentimeter. Kemudian lengan kanannya juga luka. Pisau menancap itu yang kemungkinan menyebabkan korban tewas. Tapi pastinya nanti hasil dari tim forensik" ujar Agung kepada suara.com, Kamis (11/2/2021).
Korban tewas adalah abang ipar pelaku berinisial Gu (sebelumnya ditulis Ab. Selain itu korban yang hingga kini masih kritis akibat pembantaian itu adalah Ts mertuanya dan He istrinya (sebelumnya ditulis Ap dan At).
"Untuk istri dan mertua pelaku, secara kasat mata lukanya cukup parah. Belum sempat kita periksa, karena kedua korban masih bernyawa dan kita cepat selamatkan dengan membawa ke rumah sakit," kata Agung.
Baca Juga: Motif Sakit Hati, Pria di Pontianak Tega Bantai Istri Beserta Keluarganya
Saat ini, dikatakan Agung, kedua korban masih kritis dan dirawat di RSU St Antonius. "Kedua korban ini, saat kita tiba di lokasi kejadian, masih meringis," terang Agung.
Ia berpendapat, hasil pemeriksaan sementara tidak ada perlawanan dari para korban. Karena, dilihat tidak ada luka bekas tangkisan. Namun, kata Agung, ini hasil pemeriksaan sementara.
"Nanti kesimpulannya setelah ada hasil dari tim forensik. Yang jelas tubuh pelaku kita lihat tidak ada luka, memang pakaiannya penuh darah. Darah itu percikan dari korban," beber Agung.
Untuk diketahui, pembantaian ini dipicu karena sakit hatinya pelaku kepada keluarga istrinya. Pelaku mengaku sakit hati karena diminta cerai oleh pihak keluarga istrinya.
"Saya sakit hati karena disuruh pisah sama istri saya," aku H sambil menitikan air mata
Aksi pemuda kelahiran Singkawang tahun 1984 ini membuat geger warga sekitar. Awalnya, warga mengira terjadi perampokan di rumah dua lantai tersebut.
Berita Terkait
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 25 November 2025: BMKG Peringatkan Hujan & Angin Kencang
-
Jatuh di Tengah Laga, Disambut Tangan Lawan: Sportivitas Hangat di ANC 2025
-
Driver Gojek Jadi Korban Kekerasan di Pontianak, GOTO Ambil Tindakan Tegas
-
Letda TNI Pukul Ojol: Damai Sudah, Proses Hukum Lanjut, Kok Bisa?
-
Meski Berakhir Damai, Danpuspom TNI Pastikan Penyidikan Prajurit Pemukul Ojol Terus Berjalan
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
3 Orang Utan Kalimantan Dilepasliarkan di TNBBBR
-
Realisasi PBB-P2 Singkawang hingga Desember 2025 Baru Mencapai 38 Persen
-
Bandara Supadio Pontianak Proyeksikan Peningkatan 14 Persen Penumpang di Momen Nataru
-
BI Buka Layanan Penukaran Uang di Sejumlah Gereja di Kalbar Jelang Natal 2025, Berikut Lokasinya
-
Pemkot Pontianak Gelar Pasar Murah, 3.500 Paket Sembako Disiapkan