Selain pengobatan, pihaknya juga akan mengajak warga untuk bersama-sama membersihkan lingkungan dan rumah masing-masing.
"Tidak semua di sini terkena. Tapi kami bersama warga bergotong royong untuk kebersihan lingkungan dan rumah masing-masing. Seperti seprai, kasur dan selimut akan mereka rendam atau mendesinfeksi masing-masing," tutupnya.
Untuk diketahui, penyakit kudis yang disebabkan oleh tungau yang menumpuk kemudian bertelur dan tinggal dalam kulit luar manusia.
Hal ini menyebabkan kulit pengidap kudis terlihat iritasi dan kemerahan. Kondisi kudis mudah sekali menular jika tidak ditangani dengan baik.
Pengidap kudis sebaiknya menjaga kebersihan diri agar tidak menyebarkan tungau sarcoptes scabiei pada orang lain. Berpelukan dan kegiatan seksual meningkatkan risiko pengidap kudis menularkan tungau sarcoptes scabiei pada orang lain.
Hindari penggunaan barang-barang pribadi secara bersama-sama dengan pengidap kudis. Penularan kudis bisa melalui barang-barang yang terpapar tungau Sarcoptes scabiei. Misalnya penggunaan tempat tidur, baju, selimut yang sama.
Ketika seseorang mengalami penyakit kudis, maka kemungkinan lingkungan tempat tinggal atau beraktivitas juga akan mengalami penyakit kudis atau scabies.
Misalnya pada satu keluarga, asrama, tempat penitipan anak, sarana olahraga atau penjara. Lokasi ini bisa menjadi tempat pertemuan yang berulang dan dalam waktu yang cukup lama.
Banyak yang mengatakan penularan kudis bisa melalui hewan, namun nyatanya kudis pada hewan tidak dapat ditularkan pada manusia. Hal ini diakibatkan tungau yang menjadi penyebab kudis berbeda. Pada manusia merupakan tungau sarcoptes scabiei sedangkan pada hewan adalah notoedres cati.
Baca Juga: Viral! Ini Resep Kaloci Jajanan Khas Pontianak, Hanya 5 Bahan
Kontributor : Ocsya Ade CP
Berita Terkait
-
Terungkap! Ini Motif Artis Sinetron asal Pontianak Peras Pacar Sesama Jenis Rp20,9 Juta
-
Jadwal Buka Puasa Pontianak dan Sunah-Sunah Berbuka Puasa
-
DPR Desak KY Usut Hakim Pembebas WN China Penambang Emas Ilegal, Ada Dugaan Intervensi?
-
Kopi Saring Sinar Pagi: Sarapan Nikmat, Sentuhan Khas Pontianak di Bandung
-
Chery J6: SUV Listrik Tangguh Siap Taklukkan Jalanan Pontianak
Terpopuler
- Berbalik 180 Derajat, Mantan Rektor UGM Sofian Effendi Cabut Pernyataan Soal Ijazah Jokowi
- Dirumorkan Bela Timnas Indonesia di Ronde 4, Leeds Bakal Usir Pascal Struijk
- Tak Perlu Naturalisasi, 4 Pemain Keturunan Jebolan Akademi Top Eropa Bisa Langsung Bela Timnas
- Erika Carlina Bikin Geger, Akui Hamil 9 Bulan di Luar Nikah: Ini Kesalahan Terbesarku
- 10 Rekomendasi Kulkas 2 Pintu Harga Rp1 Jutaan, Anti Bunga Es dan Hemat Listrik
Pilihan
-
Jokowi: Saya Akan Bekerja Keras untuk PSI
-
BREAKING NEWS! Menang Telak, Kaesang Pangarep Pimpin PSI Lagi
-
Karhutla Riau Makin Meluas sampai 'Ekspor' Asap ke Malaysia
-
Singgung Jokowi, Petinggi Partai Sebut PSI Bisa Gulung Tikar, Apa Maksudnya?
-
Kongres PSI: Tiba di Solo, Bro Ron Pede Kalahkan Kaesang Pangarep
Terkini
-
BRI Bantu UMKM Katering Pemasok Program MBG di Tenggarong Sediakan Makanan bagi Ribuan Siswa
-
Kalbar Siap Luncurkan Sekolah Rakyat! Biaya Gratis dengan Fasilitas Mumpuni
-
Disdukcapil Pontianak Klarifikasi Dugaan Dokumen Palsu dalam Kasus Perdagangan Bayi ke Singapura
-
Terlibat Jaringan Perdagangan Bayi ke Singapura, Wanita di Kubu Raya Diamankan Polisi
-
Tidak Ada Ruang untuk Intoleransi! Bupati Kubu Raya Murka soal Penolakan Gereja di Desa Kapur