Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Selasa, 02 Maret 2021 | 16:05 WIB
Ilustrasi pesawat mendarat (Pixabay/dirkvermeylen)

SuaraKalbar.id - Kurang dari sepekan, ada enam pesawat gagal mendarat di Bandara Internasional Supadio Pontianak, Kalimantan Barat.

Sempat tersiar dugaan, kalau penyebab pesawat gagal mendarat lantaran kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kendati begitu, Komandan Lanud Supadio, Kabupaten Kubu Raya Marsma TNI Deni Halosoan Simanjuntak mengungkap hal lain.

Deni menuturkan pesawat yang gagal mendarat di Bandara Supadio bukan karena kabut asap melainkan faktor lain.

Baca Juga: AP II Bandara Supadio Siap Fasilitasi Pemulangan Korban Sriwijaya Air

"Dari tanggal 26 Februari, terdapat enam pesawat yang gagal mendarat, lima di antaranya beralasan unstabilized approach (tidak stabil) dan satunya yaitu Garuda tidak melihat runway (landasan pacu)," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Selasa (2/3/2021).

Kendati begitu, menurut dia, jika dilihat dengan alat ukur yang ada, runway masih memenuhi syarat untuk digunakan (landing).

Deni mengaku belum bisa menyatakan jika bandara tertutup akibat asap. Sebab semua tergantung pada kemampuan pilot pada saat terbang.

"Bukan berarti pilotnya kurang, mungkin keadaan saat itu memang dia tidak melihat, jadi belum bisa dikatakan bandara tutup karena asap," katanya.

Lebih lanjut, Deni menyampaikan dari landasan 1.500 meter pada dasarnya bisa mendarat dan batasannya juga memenuhi syarat.

Baca Juga: Keluarga Korban SJ 182 di Bandara Supadio: Moga Ada yang Bisa Dibawa Pulang

"Itu tergantung pilot, mau mendarat atau tidak, Pesawat Hawk kami semalam masih terbang," pungkasnya.

Load More