SuaraKalbar.id - Gubernur Kalimantan Barat berang dengan pihak KJRI Kuching dan otoritas Malaysia yang memulangkan TKI positif corona.
Diketahui, ada 77 puluhan TKI bermasalah yang dideportasi dari Malaysia pada 11 Maret 2021 dan 69 orang di antaranya positif Covid-19.
Bahkan disebut-sebut, para TKI yang terkonfirmasi Covid-19 dengan viral load yang tinggi.
Terkait hal itu, Sutarmidji menginstruksikan Dinas Kesehatan Kalimantan Barat untuk kembali memeriksa seluruh TKI positif corona.
Baca Juga: Sudah Lebih 58 Ribu Warga Sulsel Positif Covid-19
Terlebih, diketahui para TKI pulang dengan membawa surat hasil swab PCR yang lama, di mana surat tersebut tertulis berlaku pada 9 Januari 2021.
Menurut Sutarmidji, hal tersebut adalah kelalaian dari konjen dan otoritas Malaysia.
"Sudah dua bulan setengah (suratnya), makanya saya surug periksa ulang dan terbukti 69 orang positif Covid-19 dengan viral loas ratusan ribu virus. Itu Konjen dan Pemerintah Malaysia tidak benar," ujarnya seperti dikutip dari suarakalbar.co.id (jaringan Suara.com).
Pria yang karib disapa Bang Midji itu menyayangkan surat hasil Swab PCR yang dibawa TKI berlaku Januari, sementara mereka baru dipulangkan tiga hari lalu.
"Alasan Konjen salah tulis kan ndak mungkin. Malaysia juga kenapa pulangkan TKI dengan surat sudah lama ini. Inikan kerja berat lagi kita mentracing mereka yang sudah kembali ke daerah masing-masing," kata Sutarmidji.
Baca Juga: Angkut Ratusan TKI Ilegal dari Malaysia, Kapal Ini Ditangkap TNI AL
"Sangat membahayakan warga sekitar karena viral load yang tinggi," sambungnya.
Sementara itu, KJRI Kuching mengaku pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan Imigrasi Sarawak yang memulangkan para TKI.
"Hari ini sudah kami suratkan ke pihak Imigrasi Sarawak. Mereka akan melakukan penyelidikan dan tracing terlebih dahulu," ujar Kepala KJRI Kuching Yonny Tri Pratyitno.
Berita Terkait
-
Rekomendasi Pinjaman Modal Usaha dari BRI untuk Pekerja Migran atau TKI
-
CEK FAKTA: Raffi Ahmad Beri Giveaway Rp 1 Miliar untuk TKI
-
Transaksi Remitansi BSI Tembus Rp1,5 Triliun, Terbanyak dari TKI
-
Daftar Negara Eropa dengan Upah Pekerja Migran Paling Besar, Cocok Jadi Destinasi?
-
Menaksir Kisaran Gaji TKI di Jepang, Viral Kades Ciamis Mundur Demi Kerja di Negeri Sakura
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
UMKM Aksesoris Fashion Tembus Internasional Berkat Dukungan BRI
-
Catat! Cum Date 10 April 2025, Siap-Siap Dapat Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI
-
Viral Dokter Residen asal Pontianak Perkosa Penunggu Pasien di Bandung
-
Waspada Beras Oplosan! Ini Cara Membedakan Beras SPHP Asli dan Palsu
-
Polresta Pontianak Bongkar Kasus Pengoplosan Beras SPHP, 6 Ton Disita dan Satu TersangkaDiamankan