SuaraKalbar.id - Pontianak gelar Pesona Kulminasi Matahari tahun 2021 di Tugu Khatulistiwa Pontianak, Kalimantan Barat secara virtual, Minggu (21/3/2021). Acara itu digelar Disporapar Kota Pontianak.
Disporapar tidak mengundang tamu di luar seperti tahun-tahun sebelumnya karena masih dalam masa pandemi COVID-19, tahun ini pihaknya hanya mengundang Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
"Disporapar Kota Pontianak mengadakan acara di Tugu Khatulistiwa secara virtual dan disiarkan di Youtube melalui saluran Sporta Indonesia," kata Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Pontianak, Zulkifli, di Pontianak, Minggu (21/3/2021).
"Kami tidak mengundang tamu dari luar seperti tahun-tahun sebelumnya. Kali ini yang diundang hanya Forkopimda dan Kepala OPD," katanya.
Ia mengatakan Pesona Kulminasi Matahari tahun ini dilaksanakan dengan sederhana, tertutup untuk umum dan menerapkan protokol kesehatan.
"Tahun ini kulminasi matahari diadakan dengan sederhana, tertutup untuk umum dan menerapkan protokol kesehatan. Tidak ada pameran seni budaya, oleh - oleh atau stan kuliner dan sifatnya hanya virtual," jelasnya.
Ia berharap Pesona Kulminasi Matahari tahun depan tidak lagi pandemi COVID-19 dan acara dapat berlangsung dengan meriah dan ramai didatangi pengunjung.
"Semoga tahun depan Pesona Kulminasi Matahari bisa dilaksanakan dengan lebih meriah dan banyak pengunjungnya. Dan harapannya COVID-19 sudah tidak ada lagi," tambahnya.
Pesona Kulminasi Matahari yang diadakan selama tiga hari ini turut menampilkan kesenian tari, Band Merah Jingga, atraksi naga dan atraksi barongsai oleh PLBSI Pontianak.
Baca Juga: Mantap! Bandara Semelagi Uji Coba Penerbangan Singkawang-Pontianak
Selain itu, terdapat aksi penanaman pohon di pinggir sungai sekitar Tugu Khatulistiwa, Talkshow bersama Walikota Pontianak, serta lomba video promosi kulminasi Pontianak.
Sebelumnya, Pesona Kulminasi Matahari tahun 2020 tidak diadakan akibat penyebaran COVID-19 yang semakin meluas.
Peristiwa kulminasi matahari terjadi dua kali setahun, yaitu antara tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September. Pada peristiwa ini bayangan benda atau objek di sekitar Tugu Khatulistiwa terlihat "menghilang" sehingga dikenal juga dengan hari tanpa bayangan. (Antara)
Berita Terkait
-
Kalbar Jadi Pintu Jual Beli Bayi ke Singapura, KPAI Minta Penyelidikan Diperluas
-
Terungkap! Ini Motif Artis Sinetron asal Pontianak Peras Pacar Sesama Jenis Rp20,9 Juta
-
Kalimantan Barat Siap Jalankan Proyek Adaptasi dan Mitigasi Iklim hingga 2032
-
Ungkap Kasus Korupsi Baru Usai Penggeledahan di Kalbar, KPK: Sudah Ada Tersangka
-
Kasus Baru! KPK Geledah Sejumlah Lokasi di Kalbar
Terpopuler
- Ayah Brandon Scheunemann: Saya Rela Dipenjara asal Indonesia ke Piala Dunia
- Di Luar Prediksi! 2 Pemain Timnas Indonesia Susul Jay Idzes di Liga Italia
- Berbalik 180 Derajat, Mantan Rektor UGM Sofian Effendi Cabut Pernyataan Soal Ijazah Jokowi
- Erika Carlina Bikin Geger, Akui Hamil 9 Bulan di Luar Nikah: Ini Kesalahan Terbesarku
- Tak Perlu Naturalisasi, 4 Pemain Keturunan Jebolan Akademi Top Eropa Bisa Langsung Bela Timnas
Pilihan
-
Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Filipina: Lemparan Robi Darwis Bawa Garuda Muda Unggul 1-0 di Babak I
-
Jens Raven Cadangan! Ini Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Filipina
-
Kebijakan Kuota Ugal-ugalan Pemain Asing Dinilai Hambat Transformasi Sepak Bola Indonesia
-
Kaesang Pangarep Bisa Kalah di Pemilu Raya PSI, Jokowi Ucap Pesan Ini
-
Saham COIN Andrew Hidayat Meroket 337 Persen dalam Sekejap, Bikin Heboh Pasar!
Terkini
-
Kalbar Siap Luncurkan Sekolah Rakyat! Biaya Gratis dengan Fasilitas Mumpuni
-
Disdukcapil Pontianak Klarifikasi Dugaan Dokumen Palsu dalam Kasus Perdagangan Bayi ke Singapura
-
Terlibat Jaringan Perdagangan Bayi ke Singapura, Wanita di Kubu Raya Diamankan Polisi
-
Tidak Ada Ruang untuk Intoleransi! Bupati Kubu Raya Murka soal Penolakan Gereja di Desa Kapur
-
Polda Kalbar Telusuri Kasus Perdagangan 5 Bayi Asal Pontianak yang Nyaris Dijual ke Singapura