SuaraKalbar.id - Kasus positif COVID-19 di Kota Singkawang, Kalimantan Barat meningkat. Terbaru, didominasi oleh santri positif corona.
Sebanyak 41 santri terkonfirmasi COVID-19 usai menjalani tes usap. Mereka berasal dari klaster rumah tahfidz di Singkawang.
Kepala Dinas Kesehatan dan KB Singkawang, Barita P Ompusungg menuturkan berdasarkan pemeriksaan yang kita lakukan pada Selasa (30/3) terjadi peningkatan kasus terkonfirmasi COVID-19 yang sangat signifikan di Kota Singkawang.
"Peningkatan ada sebanyak 54 kasus, 41 di antaranya adalah merupakan anak-anak santri yang tinggal di salah satu Rumah Tahfidz yang ada di Kota Singkawang," katanya di Singkawang, Rabu.
Baca Juga: Update 30 Maret: Warga Indonesia Positif Covid-19 Tembus 1.505.775 Orang
Barita menceritakan, awal mula ditemukan kasus ini sebelumnya ada satu santri yang kehilangan penciuman.
"Santri tersebut kita tes usap, ternyata hasilnya positif. Kemudian kita lakukan tes usap terhadap teman-temannya yang kontak erat dengan santri tersebut dan hasilnya juga positif," katanya.
Pada tes usap pertama ada 10 orang yang positif dan kedua ada 31 santri yang positif.
"Terhadap temuan ini kita sudah melakukan tes usap terhadap 75 anak santri, termasuk pembina dan ustadznya," katanya.
Dari 75 orang yang dites usap, terdapat 41 anak santri positif corona. Rata-rata yang positif adalah orang tanpa gejala (OTG).
Baca Juga: Dear Warga Singkawang, Diskon Tagihan Listrik Diperpanjang hingga Juni 2021
Dia menjelaskan saat ini santri positif corona sudah dilakukan isolasi mandiri di rumah tahfidz. Sedangkan yang negatif, sudah kita pulangkan ke rumahnya masing-masing.
Satu orang santri menjalani perawatan di rumah sakit lantaran mengalami sedikit sesak napas.
"Terkait dengan temuan ini, Satgas COVID-19 bersama Camat sudah melakukan kunjungan ke lokasi langsung, berdasarkan kesepakatan, yang terkonfirmasi kita isolasi mandiri di Rumah Tahfidz tersebut," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Gara-Gara Kabar Perceraian Sherina Munaf dan Baskara Mehendra, Istilah Lavender Marriage Trending
-
Profil Herman, Politisi PKS Tersangka Pencabulan Anak Dilantik jadi DPRD
-
Heboh! Tersangka Pencabulan Anak Dilantik Jadi Anggota DPRD, PKS Siapkan 2 Langkah Tegas!
-
Kadernya Tersangka Pencabulan Anak Dilantik Jadi Anggota DPRD Singkawang, PKS Siapkan Sanksi
-
Ernest Prakasa Geram Tersangka 'Predator Anak' Dilantik Jadi Anggota Dewan: Gak Ada Akal Sehat
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi Lagi Rp34.000 Jadi Rp1.846.000/Gram
-
IHSG Naik 5,07 Persen Pasca Penundaan Tarif Trump, Rupiah Turut Menguat!
Terkini
-
UMKM Aksesoris Fashion Tembus Internasional Berkat Dukungan BRI
-
Catat! Cum Date 10 April 2025, Siap-Siap Dapat Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI
-
Viral Dokter Residen asal Pontianak Perkosa Penunggu Pasien di Bandung
-
Waspada Beras Oplosan! Ini Cara Membedakan Beras SPHP Asli dan Palsu
-
Polresta Pontianak Bongkar Kasus Pengoplosan Beras SPHP, 6 Ton Disita dan Satu TersangkaDiamankan