Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Kamis, 15 April 2021 | 11:12 WIB
Ilustrasi pemuda main aplikasi kencan. (Unsplash/freestocks.org)

Setelah itu, L diminta biaya administrasi sebesar Rp 600 ribu lagi dan dia belum menyadari kalau sudah ditipu. Bahkan sampai rela cari pinjaman Rp 800 ribu karena sudah tak punya uang lagi lalu dikirim ke Debby.

Setelah transfer, Debby lalu meminta L untuk datang ke hotel dengan alibi memenuhi permintaannya 'ngamar'. L langsung pergi  ke hotel yang dimaksud. Namun setibanya di sana, Debby tak kunjung muncul.

"Saya tunggu sekitar satu jam di lobi (hotel). Ternyata dia chat lagi minta Rp 600 ribu. Katanya untuk manager hotel," ujar L seperti dikutip dari SuaraKaltim.id --- jaringan SuaraKalbar.id.

Akhirnya, L curiga juga pad Debby. Ia bergegas mendatangi manajemen hotel lalu bertanya dengan polos. 

Baca Juga: Pelapor Kasus Dugaan Penipuan Nuralim Bertambah

“Pak, apa di sini ada cewek open BO? Saya sudah transfer Rp 2 juta lebih. Tapi cewek itu tak muncul juga,” tanya L.

Manajemen hotel pun langsung membantah menyediakan perempuan untuk open BO. Semenjak saat itu, L makin yakin kalau dirinya ditipu.

Terkait kejadian ini, Marno mengungkap kalau kasus penipuan ini modus baru. Penipu sengaja menawarkan jasa kencan lalu minta top up. 

Oleh karenanya, ia berharap supaya kejadian ini bisa dijadikan pelajaran dan tidak ada lagi korban penipuan dengan modus serupa.

Baca Juga: Jadi Korban Mafia Tanah di Cilandak, Perempuan Ini Rugi hingga Rp 30 Miliar

Load More