SuaraKalbar.id - Ada banyak hal yang bisa memengaruhi kesehatan hati. Salah satunya adalah asupan makanan sehari-hari.
Menurut American Liver Foundation, diperkirakan sekitar 25 persen orang dewasa di Amerika punya penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD). Kondisi hati kronis yang umum ini terjadi saat seseorang kelebihan lemak disimpan di dalam sel hati.
Penumpukan lemak dalam sel hati itu terutama disebabkan oleh pilihan makanan yang tidak sehat secara rutin. Melansir dari Eat This, berikut beberapa makanan yang perlu dibatasi untuk menjaga kesehatan hati. Apa saja?
Mengkonsumsi terlalu banyak makanan asin, seperti keripik kentang, bisa menyebabkan kerusakan pada hati. Menurut sebuah studi tahun 2016, makan terlalu banyak garam dapat menyebabkan tingkat kematian sel yang lebih tinggi dan tingkat pembelahan sel yang lebih rendah. Kondisi ini bisa memicu fibrosis hati.
Daging merah
Sebuah studi tahun 2010 menemukan hubungan antara asupan daging merah dengan peningkatan risiko penyakit hati kronis serta karsinoma hepatoseluler, salah satu jenis kanker hati yang paling umum.
Kalau sudah memiliki NAFLD, Anda sebaiknya menghindari daging merah karena bahan makanan ini mengandung lemak jenuh tinggi.
Baca Juga: Puasa Jadi Lebih Berenergi, Berikut 5 Rekomendasi Makanan untuk Sahur
Ayam goreng juga dibungkus dengan banyak lemak jenuh. Saat digoreng, makanan menyerap lemak dari minyak goreng sehingga menjadi lebih padat kalori. Meskipun makan gorengan tidak akan menyebabkan komplikasi kesehatan yang parah, memakannya secara rutin berpotensi menyebabkan kerusakan, terutama pada hati.
"Diet tinggi lemak jenuh menyebabkan peningkatan lemak hati dan resistensi insulin," ungkap Leann Poston, MD di Invigor Medical.
Roti tawar, pasta, nasi
Karbohidrat olahan atau biji-bijian olahan seperti roti tawar, pasta, dan nasi punya indeks glikemik (GI) lebih tinggi ketimbang biji-bijian yang diproses secara minimal. Makanan dengan GI tinggi bisa menyebabkan lonjakan cepat gula darah yang kemudian memicu pankreas memproduksi insulin.
Walau ini adalah respons yang normal, mengonsumsi makanan ini secara teratur dapat menguras pankreas dan menyebabkan tubuh menjadi resisten terhadap insulin. Resistensi insulin sendiri diyakini menjadi penyebab NAFLD karena sel-sel di otot, lemak, dan hati tak merespons hormon dengan baik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
Terkini
-
BRI Beri Apresiasi, Direksi Kunjungi Nasabah di Berbagai Daerah pada Hari Pelanggan Nasional
-
Bantuan Modal BRI Ubah Nasib Warung Pecel Sederhana Jadi Kuliner Legendaris di Kota Batu
-
BRImo Tawarkan Voucher Spesial dari Ratusan Merchant Pilihan
-
Program Sapi Merah Putih Dinilai akan Berkontribusi dalam Menciptakan Ketahanan Pangan
-
Dorong Green Finance, BRI Catat Capaian Besar Lewat Instrumen ESG Senilai Rp73,45 Triliun