Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Jum'at, 18 Juni 2021 | 16:45 WIB
Festival Budaya Dayak (FBD) di Bengkayang, Kalimantan Barat 2019. (Antara)

SuaraKalbar.id - Fakta unik Bengkayang di Kalimantan Barat. Kabupaten Bengkayang merupakan kabupaten yang ada di Kalbar.

Bengkayang memiliki banyak sisi menarik yang jarang diketahui banyak orang.  Salah satunya  kampung adat terbaik.

Kabupaten ini memiliki luas 5.396,30 km2 dengan jumlah penduduk 255.261 jiwa.

Mayoritas penduduk di Bengkayang adalah Suku Dayak. Selain itu, Bengkayang juga merupakan kabupaten yang lahir dari hasil pemekaran Kabupaten Sambas.

Baca Juga: Soal Surat Bupati Karolin, Ini Tanggapan Pupuk Indonesia

Ada beberapa fakta unik mengenai kabupaten yang berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia ini.

Berikut 5 fakta unik Bengkayang yang perlu diketahui.

1. Asal usul Bengkayang

Kata Bengkayang berasal dari bahasa Tionghoa, yakni La La. Kata ini dapat diartikan sebagai jauh. Sebelum menjadi daerah pemekaran, Bengkayang memang sebuah desa di daerah Sambas.

Di tempat inilah banyak penambang emas dan pedagang singgah untuk istirahat. Meski demikian, kata Bengkayang sebenarnya diambil dari nama sungai yang mengalir ke Sungai Sebalo, Sungai Bengkayang. Nama ini dipilih saat masa kolonial Belanda, ketika Bengkayang dijadikan wilayah Afdeling Van Singkawang.

Baca Juga: Kelenteng Surga Neraka Singkawang: Sejarah dan Fakta Uniknya

2. Menjadi kampung adat terbaik

Bukit Sepancong di Bengkayang, Kalimantan Barat. (Antara/Dedi)

Di daerah Bengkayang, ada sebuah perkampungan yang dinobatkan sebagai kampung adat terbaik. Daerah perkampungan tersebut disebut sebagai Bung Kapuak.

Bung Kapuak merupakan perkampungan tua Dayak Bidayuh di Jagoibabang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Kampung ini pun dinobatkan sebagai kampung adat terpopuler pada tahun 2019 oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Penghargaan ini bertujuan memberikan motivasi masyarakat Bengkayang untuk terus memaksimalkan potensi daerahnya. Sampai saat ini, Bung Kapuak memang masih menjalankan berbagai ritual, seperti Gawia Sowa, yakni permohonan kepada leluhur agar diberikan limpahan rezeki dan ucapan terima kasih atas panen serta limpahan rezeki yang mereka terima

3. Pernah jadi pusat militer Belanda

Di Bengkayang terdapat pos intai yang bernama Pos Intai Vandreng. Pos ini terletak di Dusun Serukam, Dea Pasti Jaya, Bengkayang, Kalimantan Barat. Dahulu, pos ini digunakan untuk mengintai pasukan Jepang yang ingin merebut kekuasaan dari tangan Belanda.

Pos ini didirikan pada tahun 1939 sampai 1942 dan menjadi pusat militer Belanda. Pembangunan ini dilakukan oleh warga sekitar atas perintah kolonial.

Pos ini merupakan satu-satunya pos yang masih berdiri hingga sekarang. Dahulu, sebenarnya ada empat pos intai. Namun, saat Belanda meninggalkan Bengkayang, tiga pos lainnya telah dihancurkan oleh Belanda.

4. Memiliki makanan khas

Ritual Basamsam di Bengkayang, Kalimantan Barat. (Antara/Wati)

Bengkayang memiliki makanan khas yang disebut sebagai Kue Tampi. Kue tampi merupakan kue yang mirip dengan cucur.

Resepnya secara umum mirip dengan kue cucur. Namun, bentuknya berbeda, tidak sebulat kue cucur. Kue ini biasa disajikan dalam acara tertentu dan memiliki simbol dan makna filosofis tertentu.

5. Memiliki rumah untuk beragam aktivitas

Bengkayang memiliki rumah yang biasa dilakukan untuk menyelenggarakan berbagai aktivitas keagamaan dan upacara adat. Rumah itu disebut sebagai Rumah Benteng Samalantan.

Rumah ini sebenarnya rumah panggung yang dibangun dengan kedalaman 12 kaki tertanam langsung ke tanah. Rumah Bentang Samalantan berada di antara jalur Provinsi Bengkayang-Singkawang.

Di dalamnya, terdapat beragam dekorasi bermotif dayak yang terbuat dari kayu. Selain itu, juga ada beberapa tempayan berukuran sedang pada tiang penyangga.

Itulah fakta unik Bengkayang di Kalimantan Barat.

Kontributor : Sekar Jati

Load More