Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Jum'at, 18 Juni 2021 | 16:45 WIB
Festival Budaya Dayak (FBD) di Bengkayang, Kalimantan Barat 2019. (Antara)

Pos ini didirikan pada tahun 1939 sampai 1942 dan menjadi pusat militer Belanda. Pembangunan ini dilakukan oleh warga sekitar atas perintah kolonial.

Pos ini merupakan satu-satunya pos yang masih berdiri hingga sekarang. Dahulu, sebenarnya ada empat pos intai. Namun, saat Belanda meninggalkan Bengkayang, tiga pos lainnya telah dihancurkan oleh Belanda.

4. Memiliki makanan khas

Ritual Basamsam di Bengkayang, Kalimantan Barat. (Antara/Wati)

Bengkayang memiliki makanan khas yang disebut sebagai Kue Tampi. Kue tampi merupakan kue yang mirip dengan cucur.

Baca Juga: Soal Surat Bupati Karolin, Ini Tanggapan Pupuk Indonesia

Resepnya secara umum mirip dengan kue cucur. Namun, bentuknya berbeda, tidak sebulat kue cucur. Kue ini biasa disajikan dalam acara tertentu dan memiliki simbol dan makna filosofis tertentu.

5. Memiliki rumah untuk beragam aktivitas

Bengkayang memiliki rumah yang biasa dilakukan untuk menyelenggarakan berbagai aktivitas keagamaan dan upacara adat. Rumah itu disebut sebagai Rumah Benteng Samalantan.

Rumah ini sebenarnya rumah panggung yang dibangun dengan kedalaman 12 kaki tertanam langsung ke tanah. Rumah Bentang Samalantan berada di antara jalur Provinsi Bengkayang-Singkawang.

Di dalamnya, terdapat beragam dekorasi bermotif dayak yang terbuat dari kayu. Selain itu, juga ada beberapa tempayan berukuran sedang pada tiang penyangga.

Baca Juga: Kelenteng Surga Neraka Singkawang: Sejarah dan Fakta Uniknya

Itulah fakta unik Bengkayang di Kalimantan Barat.

Kontributor : Sekar Jati

Load More