SuaraKalbar.id - Israel diserang virus COVID-19 varian delta. Sebanyak 90 persen warganya yang positif COVID-19 terinfeksi virus yang dinilai mematikan itu.
Bahkan setengah dari pasien COVID-19 itu adalah anak-anak. Kini varian COVID-19 Delta telah menjadi bagian yang mengkhawatirkan.
Varian Delta ini bahkan menginfeksi beberapa orang dewasa yang divaksinasi penuh di Israel.
Melansir dari Huffpost, dari lebih dari 100 kasus harian di tengah wabah varian Delta, setengahnya adalah anak-anak di bawah 16 tahun. Sebagian besar dari mereka belum divaksinasi.
Baca Juga: Pasien Covid-19 Anak-anak Meningkat, Pakar: Tiap Minggu Dua Anak Meninggal Karena Corona
"Tetapi setengah dari orang dewasa yang terinfeksi telah divaksinasi penuh dengan vaksin Pfizer," kata Dr. Ran Balicer, kepala panel penasihat Covid-19 untuk pemerintah Israel.
Sekitar 90 persen dari infeksi baru di Israel kemungkinan disebabkan oleh varian Delta.
Didorong oleh perkembangan Covid-19 di negara tersebut, pemerintah Israel kini telah menerapkan kembali wajib masker dalam ruangan.
Mereka juga dengan cepat akan memperluas program vaksinasi untuk anak-anak usia 12 hingga 15 tahun.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Jumat (25/6/2021) juga memperingatkan semua orang yang bahkan sudah divaksinasi penuh untuk tetap menjalankan protokol kesehatan.
Baca Juga: Terpopuler: Afrika Terancam Alami Lonjakan Kasus Covid-19 dan Vaksin Untuk Anak
"Orang tidak bisa merasa aman hanya karena mereka memiliki dua dosis vaksin. Mereka masih perlu melindungi diri mereka sendiri," kata Dr. Mariangela Simao, asisten direktur jenderal WHO untuk akses obat-obatan, dalam jumpa pers di Jenewa.
"Vaksin saja tidak akan menghentikan penularan komunitas," imbuhnya.
Israel juga mengumumkan bahwa mereka akan menunda satu bulan rencana dibukanya pariwisata untuk warga asing.
"Tujuannya sekarang terutama untuk melindungi Israel dari varian Delta yang mengamuk di seluruh dunia. Kami telah memutuskan untuk bertindak sedini mungkin agar tidak membayar harga yang lebih tinggi di kemudian hari," ujar Perdana Menteri Israel Naftali Bennett.
Berita Terkait
-
Kutuk Serangan Israel ke Iran, Legislator PKS: Dunia Internasional Jangan Terkecoh
-
12 Aktivis Diculik Pasukan Israel, Komnas HAM Mendesak Terbukanya Akses Bantuan Warga Palestina
-
Usai Iran Diserang, PDIP Minta Pemerintah Indonesia Desak PBB Beri Sanksi ke Israel
-
Aksi Solidaritas untuk Kapal Madleen di Kedubes AS
-
Israel Serang Iran, Harga Emas Bisa Sentuh US$3.500
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah Desain Timeless: Enak Dilihat Sepanjang Waktu, Mulai Rp 30 Jutaan
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- Selamat Tinggal Mees Hilgers, Penggantinya Teman Dean James
- 5 Alasan Honda Supra X 125 Old Masih Diminati, Lengkap dengan Harga Bekas Terbaru Juni 2025
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Mesin Diesel Harga di Bawah Rp100 Juta
Pilihan
-
AFPI Geram, Ajak Pelaku Gerakan Gagal Bayar Pinjol Dipolisikan Biar Ditangkap
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan RAM 8 GB, Terbaik Juni 2025
-
Persaingan Sengit Udinese vs Bologna Rekrut Jay Idzes: Bianconeri Siapkan Rp469 M
-
Penyerang Naturalisasi Timnas Indonesia Akhirnya ke Liga 1! Siap Bantu Tim Bersaing
-
Juara Liga Champions Minat Rekrut Pemain Keturunan Indonesia Berbandrol Rp243 M
Terkini
-
Bocah 1 Tahun 11 Bulan yang Hilang di Singkawang Ditemukan Meninggal Dunia di Depan Masjid
-
Prabowo Naikkan Gaji Hakim hingga 280 Persen: Kalau Perlu Anggaran TNI dan Polri Saya Kurangi!
-
Karhutla Landa Rasau Jaya, Tim Gabungan Berjibaku Padamkan Api di Lahan Gambut
-
Pura-pura Menstruasi, Bocah 10 Tahun Selundupkan Sabu ke Lapas Pontianak Pakai Pembalut
-
KPK Lelang 81 Barang Sitaan Korupsi, Ini Syaratnya Kalau Mau Ikutan!