Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 09 Juli 2021 | 13:12 WIB
Pertemuan guru SD Muhammadiyah dibubarkan satgas COVID-19. (Antara)

SuaraKalbar.id - Pertemuan guru SD Muhammadiyah dibubarkan satgas COVID-19. Sebab pertemuan itu menimbulkan kerumunan massa.

Pembubaran dilakukan Satgas Penanganan COVID-19 Kota Sorong, Provinsi Papua Barat.

Pertemuan tatap muka guru SD Muhammadiyah 1 Jalan Nuri dibubarkan sebagai bentuk pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona.

Tim Satgas Penanganan COVID-19 Kota Sorong yang dipimpin Koordinator Lapangan Fenti Hendri Talane mengatakan SD Muhammadiyah 1 dan meminta agar para guru yang sedang melakukan pertemuan tatap muka tersebut membubarkan diri.

Baca Juga: Langgar Aturan PPKM Darurat, Pabrik Sepatu di Garut Dijatuhi Denda Rp 20 Juta

Terlihat kepala sekolah meminta maaf atas kejadian ini dan berjanji akan melakukan pertemuan secara tatap daring di Kota Sorong.

Koordinator Lapangan Satgas Penanganan COVID-19 Kota Sorong, Fenti Hendri Talane mengatakan bahwa penertiban pertemuan tatap muka para guru di SD Muhammadiyah 1 Jalan Nuri tersebut karena mendapat laporan dari masyarakat.

"Kami datang secara baik-baik dan menyampaikan edaran Wali Kota tentang PPKM kepada para guru yang sedang melakukan pertemuan tatap muka sehingga mereka membubarkan diri," ujarnya.

Dikatakan bahwa penerapan PPKM membubarkan aktivitas masyarakat yang berkerumun banyak orang dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.

"Mari kita semua bergandengan tangan mengikuti aturan pemerintah terutama disiplin protokol kesehatan untuk menyelamatkan kota Sorong dari penyebaran COVID-19," katanya. (Antara)

Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 Tembus 100 Ribu, Wagub DKI: Masih Banyak Pelanggaran PPKM

Load More