SuaraKalbar.id - Masjid Jami Sambas atau Masjid Jami Kesultanan Sambas, masjid tertua di Kalimantan Barat. Masjid ini awalnya hunian milik Sultan Umar Aqomuddin (1708-1732M).
Bangunan ini kemudian beralih fungsi menjadi sebuah mushola. Renovasi dilakukan oleh Sultan Muhammad sjafiuddin II yang tak lain merupakan anak dari Sultan Umar Aqomuddin.
Inilah Masjid Jami Kesultanan Sambas, yaitu masjid tertua di Kalimantan Barat dan diresmikan pada 10 Oktober 1885 M.
Kerajaan Sambas sendiri yang kental dengan pengaruh budaya Islam yang dibawa oleh pendiri pendahulunya yaitu Raden Sulaiman dari Brunei Darussalam dan para prajuritnya yang kala itu mencari daerah baru. Raden Sulaiman oleh pengikutnya diangkat menjadi sultan dengan gelar Sultan Muhammad Saifuddin I, pada 20 Agustus 1652 M ketika melewati sebuah daerah bernama Mensemat, Bandar, Lubuk Madung.
Baca Juga: Pontianak PPKM Darurat, Gubernur Kalbar Langsung Bentuk Satgas Oksigen
Karena di Lubuk Madung pusat pemerintahan tidak berjalan baik maka pusat pemerintahan dipindahkan ke pertemuan tiga buah sungai (Muara Ulakan), yaitu sungai Sambas kecil, sungai Teberau, dan sungai Sibah.
Hal ini menjadikan arsitektur bangunan Masjid kental bergaya khas Melayu, dengan mayoritas bahan bangunan menggunakan kayu ulin atau kayu besi. Terdapat dua menara yang terletak di bagian samping kiri dan kanan mimbar masjid. Dari luar warna kuning terlihat mendominasi bangunan ini. Dipilihnya warna kuning yang merupakan simbol atau identitas warna Kesultanan. Karena letaknya tepat di samping muara maka dapat dipastikan transportasi utama pada zaman dahulu menggunakan kapal.
Masjid Jami Sambas, dibangun di area seluas 1.200 meter persegi dan luas bangunan 462 meter persegi menjadikan Masjid Jami Sambas dapat menampung jemaah sebanyak 1000 orang.
Dari sisi interior Masjid Jami menghadirkan kesan elegan,dengan bangunan bertingkat serta semua ornamennya menggunakan kayu besi dan diberi warna pernis, sehingga menampilkan bangunan sedikit kuno. Terdapat 16 tiang utama, 8 jendela di sisi mimbar yang memberikan pencahayaan cukup baik ke dalam ruangan masjid. Untuk mencapai lantai 2 dari bangunan ini, terdapat dua buah tangga yang menghubungkannya.
Menuju ke bagian belakang masjid, terdapat sebuah bejana kuno yang dulu digunakan oleh sultan untuk mandi atau bersuci. Meskipun masjid Sultan Sambas termasuk sebuah bangunan bersejarah, masjid ini masih tetap aktif digunakan sebagai tempat beribadah masyarakat sekitar atau para wisatawan yang tengah berada di sekitar wilayah Sambas.
Baca Juga: Pengumuman Seleksi Formasi CPNS Kalimantan Barat 2021
Kontributor : Kiki Oktaliani
Berita Terkait
-
Kabar Gembira! UMK Kalimantan Barat 2025 Dipastikan Naik: Tembus Rp 3,5 Juta?
-
Modal Cuma-Cuma dari Astra, Warga Gang Durian Bertahan Budidaya Ikan Nila Meski Tantangan Menghadang
-
Dimana Lokasi Kantor Desa Mirip Istana Garuda IKN? Publik Terbelah Gegara Desain Kepalanya
-
Ekowisata Penyu Kecamatan Paloh Tingkatkan Pendapatan Masyarakat Setempat
-
Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 Tekankan Mata Uang dan Kedaulatan, Bidik Daerah 3T Kalimantan Barat
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Kenapa Samsung S24 Ultra Mahal?
-
Kasus Korupsi BP2TD Mempawah Terus Berjalan, Polda Kalbar Pastikan Tidak Mandek
-
2 Kios di Sungai Kakap Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik
-
Ibu di Sambas Diduga Membunuh Bayi Baru Lahir, Kasus Terbongkar di Puskesmas
-
Bocah 6 Tahun Ditemukan Tewas di Parit Kubu Raya, Diduga Tenggelam Karena Tidak Bisa Berenang