Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Jum'at, 16 Juli 2021 | 12:08 WIB
Helikopter Superpuma diterjunkan cari nelayan hilang di Kalimantan Barat. (Antara/HO)

SuaraKalbar.id - Puluhan korban kapal tenggelam di perairan Muara Jungkat, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat masih belum ditemukan. Tim SAR bersama Lanud Supadio Pontianak menerjukan Helikopter Super Puma untuk mencari para korban.

Berdasarkan data Kantor SAR Pontianak, hingga saat ini tim masih mencari 49 anak buah kapal (ABK) dari 14 kapal motor (KM) nelayan yang tenggelam karena cuaca buruk Selasa malam (13/7) dan Rabu pagi (15/7).

"Kami dari Basarnas Kalbar, Rabu (14/7) mendapat laporan terjadi kecelakaan yang menimpa 14 KM nelayan di tiga lokasi secara bersamaan kemarin karena dampak cuaca buruk dan mengakibatkan 56 orang ABK hilang, tujuh di antaranya ditemukan meninggal dan 81 ABK selamat," ujar Kepala Kantor Search and Rescue (SAR) Pontianak Yopi Haryadi dalam keterangan tertulis, Jumat (16/7/2021).

Dia mengatakan kapal yang tenggelam di perairan Muara Jungkat sebanyak sembilan KM, Muara Kubu dua KM, dan di Muara Pemangkat tiga KM. Dari 14 kapal itu, 12 kapal merupakan kapal ikan dan dua kapal lain merupakan kapal tugboat.

Baca Juga: Raja Fajar Azansyah, Jaga Pesisir Mempawah Bersama Mangrove

Terkibu, Heli Superpuma dikerahkan untuk melakukan pencarian via udara dengan daerah penyisiran seluas 100 nautical mile untuk mempercepat penemuan korban.

Kapal nelayan tenggelam di Tanjung Bayung dan Muara Jungkat Kalimantan Barat.

"Penambahan dari unsur udara dalam pencarian kali ini untuk mempercepat penemuan korban (anak buah kapal) yang tenggelam sejak Selasa malam," sambung Yopi.

Sementara itu, kata dia, pencarian di air dilakukan empat sektor seluas 1.360 nautical mile dengan mengerahkan sebanyak 15 kapal pencarian dari berbagai instansi atau Tim SAR gabungan. (Antara)

Load More