SuaraKalbar.id - Ratusan ikan mati secara misterius menjadi perhatian warga Martapura usai diunggah di media sosial belum lama ini.
Seorang mahasiswa bernama Ismail, mengunggah potret ratusan ikan mati di Sungai Martapura Timur, Minggu (2/8/2021).
Potret tersebut diunggah setelah menjumpainya secara tak sengaja ketika mau ke makam.
"Saya mau ziarah ke makam Datu Bagul, daerah Martapura Timur. Saat melewati jalan menuju makam. Cukup kaget," kata Mail kepada Kalimantan.com (jaringan Suara.com).
Ratusan ikan sepat mengapung di sebuah aliran sungai di Desa Keramat Baru, Kecamatan Martapura Timur.
Ikan yang biasa hidup di air tawar dan rawa itu nampak sudah membusuk mengambang di area bawah jembatan, terlihat juga air sungai itu berwarna cokelat pekat.
Atas temuan ini, Ismail pun mengataan tertarik untuk menganalisis penyebabnya. Ismail menduga bahwa ratusan ikan yang mati ini karena hal yang alamiah.
“Sungai atau kali itu termasuk bagian dari saluran di persawahan, jauh juga dari kegiatan industri. Kalau dibilang disebabkan oleh manusia, saya rasa bukan. Saya lebih berpendapat karena alamiahnya begitu,” ujar mahasiswa Fakultas Teknik, Prodi Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) tersebut.
Dugaan itu diperkuat, mengingat beberapa hari terakhir iklim tidak menentu, cuaca banyak panas tapi beberapa kali juga hujan. Karena perubahan suhu, jadi mempengaruhi intensitas dan viskositas air yang menyebabkan beberapa zat organik meningkat.
Baca Juga: Pria Bagikan Tutorial Hidupkan Ikan Mati, Sulap Mobil bak Warung Lesehan
Contohnya Fe dan Mn, datangnya dari dekomposisi bahan organik. Daerahnya persawahan, padangnya bahan organik. Kandungan ini menyebabkan pH air turun drastis dan ikan bisa saja tidak bisa beradaptasi. Intensitas air lebih kecil, jadi airnya kurang mengalir, kandungan BOD (Biological Oxygen Demand) meningkat yang mempengaruhi kandungan oksigen terlarut dalam air.
"Seperti yang kita ketahui, jika kandungan BOD dalam air meningkat, maka kandungan oksigen akan menurun," tandasnya.
Walau demikian, kata Ismail, dugaannya itu mesti dikaji lebih lanjut demi menguak penyebab pasti ratusan ikan mati di Martapura.
"Tapi kasus ini perlu dicek lebih lanjut, itu tadi hanya pandangan saya saja," sambung Ismail.
Sementara seorang warga setempat menduga, kalau ratusan ikan mati secara misterius karena racun potasium.
Hingga berita ini disusun, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banjar bidang Pengendali Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan belum buka suara atas temuan itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Libur Panjang Maulid Nabi 2025? BRImo Solusi Liburanmu
-
BRI Beri Apresiasi, Direksi Kunjungi Nasabah di Berbagai Daerah pada Hari Pelanggan Nasional
-
Bantuan Modal BRI Ubah Nasib Warung Pecel Sederhana Jadi Kuliner Legendaris di Kota Batu
-
BRImo Tawarkan Voucher Spesial dari Ratusan Merchant Pilihan
-
Program Sapi Merah Putih Dinilai akan Berkontribusi dalam Menciptakan Ketahanan Pangan