SuaraKalbar.id - Insiden nahas menimpa seorang warga saat hendak mandi di sungai. Pria bernama Matdani itu diterkam buaya.
Matdani tewas diterkam buaya, Selasa (10/8/2021) pukul 16.00 WIB. Kejadian itu membuat warga Desa Padu Banjar, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat geger.
Matdani (56), duda empat anak itu meninggal dalam perjalanan ke Puskesmas Sungai Paduan.
Kepala Desa Padu Banjar Kasdy menjelaskan, Matdani tinggal di RT 003, Dusun Sutera A. Kepala dan badan Matdani diterkam dan digigit buaya.
"Almarhum ini mau mandi di sungai depan rumahnya. Tiba-tiba diserang buaya," kata Kadsy dihubungi Selasa malam.
Berdasarkan keterangan warga, kata Kasdy, Matdani sempat menyelamatkan diri dari terkaman buaya. Dengan kondisi kepala dan mulut keluar darah, ia berjalan ke jalanan meminta tolong warga.
Warga yang mengetahui kejadian ini berusaha membawa Matdani ke puskesmas terdekat untuk mendapat pertolongan medis.
"Korban sudah meninggal sebelum sampai ke Puskesmas Sungai Paduan. Kira-kira, meninggal setengah jam setelah digigit buaya," kata Kasdy.
Setelah mangsa Matdani, buaya ini kemudian diburu warga. Pemasangan jaring sudah dilakukan warga, namun hingga kini buaya tersebut belum ditemukan.
Baca Juga: Seluruh Wilayah Kalbar PPKM Level 3, Sutarmidji: Sedikit Longgar, Tapi...
Kasdy bercerita, buaya ini memang sering keluar masuk parit di pemukiman warga. Sehingga hal itu sangat meresahkan masyarakat setempat.
"Dalam dua bulan terakhir ini buaya memang sering timbul dan dilihat warga. Sering mangkal di depan sungai persimpangan masuk parit,” jelasnya.
Menyikapi hal tersebut, ia mengingatkan warga agar lebih berhati-hati. Diharapkan tidak melakukan aktivitas apapun di sungai tersebut sampai kondisi benar-benar aman.
Karena, kata Kasdy, dulunya juga pernah kejadian menimpa seorang perempuan berumur 18 tahun. Kala itu, korban mencuci kaki di sungai pada malam hari.
"Korban kala itu selamat. Sempat digigit dan berhasil ditolong warga,” kisahnya.
Dengan kejadian ini, ia berharap ada perhatian dari pihak terkait. Agar tidak ada lagi korban dari keganasan buaya tersebut.
Kontributor : Ocsya Ade CP
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
- Belum 1 Detik Calvin Verdonk Main, Lille Mendadak Berubah Jadi Klub Pembantai di Liga Prancis
- Astrid Kuya Bela Uya Kuya: Semua Isi Rumah Dimiliki Sejak Sebelum Jadi DPR
- Garasi Mobil Rahasia Ditemukan Massa, 8 Mobil Mewah Ahmad Sahroni Hancur Kena Amuk
Pilihan
-
Heboh 'Ojol Taruna' Temui Gibran, GoTo Bongkar Identitas Aslinya
-
Sri Mulyani Bebaskan PPN untuk Pembelian Kuda Kavaleri, Termasuk Sikat Kuku dan Kantong Kotorannya
-
Diplomat Indonesia Tewas Ditembak di Peru! Ini Profil dan Jejak Karier Zetro Leonardo Purba
-
Polemik Gas Air Mata di UNISBA dan UNPAS Bandung, Rektor dan Polisi Beri Klarifikasi
-
Polemik Penangkapan Direktur Lokataru Delpedro Marhaen, Aktivis Nilai Bentuk Kriminalisasi
Terkini
-
Bantuan Modal BRI Ubah Nasib Warung Pecel Sederhana Jadi Kuliner Legendaris di Kota Batu
-
BRImo Tawarkan Voucher Spesial dari Ratusan Merchant Pilihan
-
Program Sapi Merah Putih Dinilai akan Berkontribusi dalam Menciptakan Ketahanan Pangan
-
Dorong Green Finance, BRI Catat Capaian Besar Lewat Instrumen ESG Senilai Rp73,45 Triliun
-
IM3 Kenalkan SATSPAM di Pontianak, Fitur untuk Lawan Penipuan Digital