SuaraKalbar.id - Hari Kemerdekaan RI ke-76 diperingati hari ini Selasa (17/8/2021). Namun arti merdeka seutuhnya rupanya belum dirasakan oleh seorang nelayan di Kalimantan Barat.
Seperti yang diceritakan oleh Usman, nelayan di Desa Sungai Kakap, Kubu Raya, Kalimantan Barat yang menyinggung soal kesejahteraan.
Usman mengaku sudah puluhan tahun bekerja sebagai nelayan namun belum pernah dapat bantuan pemerintah.
"Bantuan alat tangkap tak pernah saye terima dari pemerintah,” ujarnya kepada insidepontianak.com (jaringan Suara.com).
Baca Juga: HUT ke-76 RI, Wali Kota Pontianak Harap Pandemi Covid-19 Segera Sirna
Di hari peringatan kemerdekaan Indonesia ke-76 ini, dia tetap melaut demi menghidupi keluarga. Cuaca buruk beberapa hari terakhir, mempengaruhi pendapatannya.
Hasil jual ikan hari ini yang diperolehnya hanya Rp 70 ribu karena tak bisa maksimal melaut.
"Hanya dapat Rp70 ribu jak hari ini. Cuaca buruk," sambungnya.
Bagi Usman, mendapatkan hasil jual ikan Rp 70 ribu sudah sering. Itu pun, belum dikurangi biaya operasional yang dikeluarkan selama di laut.
"Kalau dikurangi minyak lima liter, paling lah dapat Rp 30 ribu," kata Usman.
Baca Juga: Semangat 45 dari Desa Pabian Sumenep, Warga Upacara di Tengah Sungai
Kondisi nelayan, kata Usman, semakin tercekik dengan tak beroperasinya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN).
Selama ini, nelayan harus beli minyak dengan pengecer. Supaya bisa melaut, nelayan harus membelinya dengan harga sangat tinggi yakni Rp 7.300 per liter.
Sementara Usman sendiri bisa menghabiskan sekitar lima liter untuk sekali melaut, jadi mesti merogoh kocek lebih.
“Ini yang kita tidak mampu, sementara harga ikan tetap dan hasil menurun,” ucapnya.
Biar dapur tetap ngebul, Usman sesekali nyambi kerja serabutan, supaya kebutuhan keluarga tercukupi. Kalau hanya andalkan hasil melaut, kata dia tak akan cukup.
Apalagi kalau saat cuaca buruk dan minyak sulit. Pasti pukat digantung, perahu disandarkan. Usman jadi buruh bangunan.
“Kadang kerja bagunan agar mencukupi kebutuhan,” kata dia.
Kondisi ekonomi yang terjepit, membuat Usman tak hirau lagi dengan momentum peringatan kemerdekaan Indonesia ke 76 hari ini.
Namun, ia tetap ikhlas dan bersyukur. Masih bisa makan bersama keluarga. Dia tetap melaut dan menangkap ikan.
Lebih lanjut, Usman berharap agar momentum HUT ke-76 RI ini bisa membangkitkan perhatian pemerintah dengan nasib nelayan.
Dengan begitu, kata dia, kesejahteraan nelayan meningkat dan dapat terus berkontribusi mendukung ketahan pangan nasional.
"Kita berharap pemerintah lebih perhatian kepada nelayan dan membantu kesulitan yang dihadapi,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Kabar Gembira! UMK Kalimantan Barat 2025 Dipastikan Naik: Tembus Rp 3,5 Juta?
-
Budiman Sudjatmiko: Pengentasan Kemiskinan Lebih dari Sekadar Bansos
-
Percepat Kesejahteraan Sosial di Desa, Kemendes dan Kemensos Teken MoU
-
SGSP Dongkrak Pendapatan Petani Rembang, Kesejahteraan Masyarakat Meningkat
-
Pafitimortengahutara.org: Memperkuat Komunitas dan Lingkungan di Indonesia
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Kebakaran Hebat Melanda Pasar Melati di Kubu Raya, 8 Kios Hangus Terbakar
-
Kenapa Samsung S24 Ultra Mahal?
-
Kasus Korupsi BP2TD Mempawah Terus Berjalan, Polda Kalbar Pastikan Tidak Mandek
-
2 Kios di Sungai Kakap Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik
-
Ibu di Sambas Diduga Membunuh Bayi Baru Lahir, Kasus Terbongkar di Puskesmas