SuaraKalbar.id - Taliban berhasil menguasai Afghanistan setelah mengepung Kota Kabul pada Minggu (18/8/2021). Buntutnya, warga Afghanistan berbondong-bondong ingin menyelamatkan diri dengan meninggalkan negaranya.
Begitu juga dengan yang dilakukan seorang sineas Afghanistan, Shahrbanoo Sadat. Sutradara kenamaan di Afghanistan tersebut sedang mencari informasi penerbangan ke tempat lain.
Namun, usaha Sadat dan penduduk lainnya mengalami kendala berat karena pasukan Taliban telah menduduki bandara. Penerbangan ke luar negeri sukar dilakukan.
"Pos pemeriksaan pertama di pintu masuk pertama bandara berada di bawah kendali Taliban. Dan ada begitu banyak pos pemeriksaan dalam perjalanan ke bandara," ungkapnya seperti disadur dari The Hollywood Reporter, Rabu (18/8/2021).
Wanita kelahiran Iran tersebut, mengatakan pengambilalihan kekuasaan oleh militer ekstrimis itu terjadi begitu cepat dan mengejutkan ribuan penduduk.
Ribuan orang ingin melarikan diri negara, setelah jatuhnya Kabul ke tangan Taliban. Eksodus besar-besaran dilakukan penduduk Afghanistan sampai menyerbu landasan pacu, Senin (16/8).
"Masalahnya sebenarnya bagaimana menuju ke bandara dan bagaimana menemukan pesawatnya," ujarnya.
Sadat memenangkan penghargaan Directors’ Fortnight di Festival Film Cannes untuk karyanya yang berjudul “Wolf and Sheep” pada 20216. Tiga tahun kemudian, ia kembali di Cannes untuk film “The Orphanage”.
Karya Sadat berfokus pada detail kehidupan sehari-hari penduduk Afghanistan yang tampak disengaja untuk mengalihkan lensa politik dan konflik yang terlalu akrab.
Baca Juga: Mantan Narapidana Abdul Ghani Baradar Bakal Pimpin Emirat Islam Afganistan
Namun, ia mengatakan saat ini dirinya punya pemikiran berbeda dan ingin membuat film sejarah yang mendidik orang tentang bagaimana Afghanistan sampai ke masa sekarang dan peran yang dimainkan negara lain dalam membentuknya.
"Jika saya selamat dari ini dan saya memiliki kesempatan untuk membuat lebih banyak film, karya saya akan berubah selamanya," katanya.
Ia mengatakan dirinya saat ini bagaikan sedang mengamati serta menonton ketidakadilan terhadap peristiwa yang berlangsung.
Sadar ingin menyimpan kilasan peristiwa di dalam memori dan memasukkannya ke dalam proyek film selanjutnya untuk dibagikan kepada dunia jika bisa menyelamatkan diri.
"Jika saya selamat dari ini, saya akan membuat film tentang apa yang terjadi,” tutur Sadat.
Baginya, penduduk Afghanistan penting untuk mengetahui setidaknya sejarah 100 tahun terakhir karena tidak ada orang-orang di Afghanistan yang membaca buku.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
BRI Perluas Inklusi Keuangan Lewat Teras Kapal untuk Wilayah Pesisir
-
Bocah 10 Tahun Tewas Tenggelam saat Banjir Rob, Wali Kota Imbau Orang Tua Perketat Pengawasan
-
Poster Roadshow Pengobatan Alternatif di Pontianak Dipastikan Hoaks, Diskominfo Imbau Warga Waspada
-
Suami-Istri Tewas Setelah Sepeda Motor Tabrak Gorong-Gorong di Mentebah Kapuas Hulu
-
Bocah 10 Tahun yang Hilang Saat Banjir Rob di Pontianak Ditemukan Meninggal Dunia