
SuaraKalbar.id - Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat kembali berstatus zona oranye Covid-19 selepas kasus positif mengalami penurunan.
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, berdasarkan data, jumlah penurunan kasus Covid-19 sampai saat ini cukup signifikan.
"Yang mana penurunan angka positif Covid-19 rata-rata 50 sampai 60 persen," ujarnya, Jumat (20/8/2021) seperti dikutip dari Antara.
Ia juga menyebut, selama ini telah mempercepat vaksinasi dengan masif.
"Kita syukuri kondisi ini dan masyarakat saya minta jangan kendor patuhi protokol kesehatan," sambungnya.
Menurut Muda, penurunan kasus Covid-19 di wilayahnya tak lepas dari kerja keras tenaga kesehatan (nakes), Satgas Covid-19 desa, TNI/Polri yang melakukan Testing, Tracing dan Treatment serta masyarakat yang selalu mematuhi prokes.
![Ilustrasi vaksinasi. [Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/08/18/90221-ilustrasi-vaksinasi-istimewa.jpg)
"Alhamdulillah, Kubu Raya saat ini sudah lepas dari zona merah Covid dan berada di zona oranye. Ini berkat kerja keras dari nakes yang ada dan semua pihak yang terlibat, dan saya menyampaikan terima kasih untuk itu," kata dia.
"Kesadaran masyarakat mematuhi prokes ini sudah sangat tinggi, bukan karena sering dilakukannya patroli setiap hari, namun adanya kampanye-kampanye yang dilakukan Dinas Kesehatan sudah sangat menyadarkan masyarakat kita, termasuk juga vaksinasi Covid-19 ini," sambungnya.
Ia mengajak masyarakat untuk mau divaksin. Sebab, baginya, orang yang sudah divaksin ini sangat rendah tingkat ketertularannya jika dibandingkan dengan yang belum divaksin.
Baca Juga: Asal Komentar Dukung Balap Liar, Pemuda Menangis di Kantor Polisi Minta Pulang
Muda mengharapkan warga yang akan divaksin diusahakan dalam kondisi yang baik dan fit. Jika ada yang tensinya tinggi diharapkan pada saat divaksin bisa turun.
"Yang kita lihat adalah subtansinya dan seberapa jauh yang kita lakukan. Karena hitungan 14 indikator zona resiko itu tentu kita sudah bisa mengawal setiap waktu, sehingga kita tahu bagaimana solusi yang kita lakukan untuk bisa membuat supaya zona risiko ini bisa dikendalikan," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Bocor! Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Keturunan, Ada dari Luar Eropa
- Thijs Dallinga Keturunan Apa? Striker Bologna Mau Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Ronde 4
Pilihan
-
Ingin Tahu Profesi Masa Depan Anak? Temukan Potensi Unik Mereka dengan Teori Multiple Intelligences!
-
Prediksi Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam: Saatnya Juara di Rumah!
-
Dua Kata Cristiano Ronaldo yang Bikin Joao Felix Hijrah ke Arab Saudi
-
Final Piala AFF U-23 2025, Timnas Indonesia vs Vietnam: Usir Hantu 38 Tahun
-
Ekonom Senior Kwik Kian Gie Meninggal Dunia
Terkini
-
Dibuka Mulai September, Ini Jadwal Penerbangan Internasional PontianakKuching dan Kuala Lumpur
-
BRI Sukses Salurkan KPR Subsidi Program 3 Juta Rumah, FLPP Jadi Skema Terbesar
-
Viral! Warga Kabupaten Landak Bongkar Dugaan Pungli Bansos: Difoto 2 Karung, Dikasih Cuma 1
-
AirAsia Buka Rute Penerbangan Pontianak-Kuching dan Kuala Lumpur, Segini Harga Tiketnya!
-
Ratusan Burung Langka Nyaris Diselundupkan dari Pontianak ke Surabaya