Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Jum'at, 10 September 2021 | 06:54 WIB
Ilustrasi garis polisi. ANTARA/HO

SuaraKalbar.id - Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kecamatan Segedong, AKP Purn Edwar tewas dalam insiden perkelahian dengan seorang pria berinisial MS (55) di Desa Peniti Dalam 1, Kecamatan Segedong, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Rabu (8/9/2021) malam.

Melansir laman Insidepontianak.com, guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, DAD Kabupaten Mempawah telah mengeluarkan sikap. Mereka menyerahkan seluruh proses hukum kepada pihak kepolisian, dan meminta masyarakat tidak terprovokasi dengan isu liar yang beredar.

Saat dikonfirmasi, Ketua DAD Kabupaten Mempawah, Amon Amed mengatakan, pihaknya telah berkunjung ke Mapolsek Segedong bersama YL, anak AKP Purn Edwar. Kunjungan itu untuk memberikan pendampingan kepada anak AKP Purn Edwar.

“Korban yang meniggal dunia AKP Purn Edwar adalah Ketua DAD Kecamatan Segedong. Saya atas nama DAD Kabupaten Mempawah mengimbau masyarakat tetap tenang dan jangan terprovokasi. Kami juga hadir memberikan pendampingan hukum kepada keluarga korban,” katanya.

Baca Juga: Terdesak Kebutuhan Ekonomi, Tukul Habisi Guru Ngaji Anaknya Saat Kepergok Mencuri

“Kita percayakan penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian. Mereka pasti akan bertindak profesional,” sambungnya.

Amon mengatakan, kasus pembunuhan tersebut juga akan diselesaikan secara adat karena Ketua DAD adalah simbol adat bagi suku dayak. Dia tak ingin ada yang merasa tidak puas nantinya dengan pengurus dan sesepuh adat dayak di Mempawah.

“Secara hukum adat juga akan kita urus nanti. Kita selesaikan dulu proses pemakaman korban dan lain-lainnya. Kita akan berkoordinasi dengan Timanggug (pengurus) adat dayak di Mempawah lebih dulu untuk mediasi keluarga kedua belah pihak,” ucapnya.

Load More