SuaraKalbar.id - Sejumlah guru honorer yang mengikuti tes Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di kabupaten/kota di Kalimantan Barat mengeluh lantaran nilai passing grade yang ditetapkan pemerintah terlalu tinggi. Ambang batas yang dinilai ketinggian membuat sejumlah guru tak lolos.
Dilansir dari Insidepontianak.com, Hermansyah, guru honorer di SD 01 Selimbau, Kapuas Hulu kembali menelan pil pahit. Jalur PPPK yang digadang-gadang menjawab nasib guru honorer daerah nyatanya belum sesuai harapan. Selasa (14/9/2021) dia kembali mengelus dada, lantaran Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) yang diikutinya tak mencapai pasing grade.
“Passing grade terlalu tinggi. Ambang batas yang ditentukan pemerintah terlalu tinggi. Rata-rata gagal di kompetensi teknis,” kata Hermansyah, Senin (20/9/2021).
Hermansyah sendiri merupakan salah satu dari ribuan guru honorer asal Kalbar yang mengikuti tes PPPK. Sudah lima tahun ini, dia bertahan mengabdikan diri bagi pendidikan di perbatasan Kalbar, walau perhatian pemerintah minim kepada tenaga honores.
Baca Juga: Terungkap Penyebab Guru Honorer Kalbar Banyak Gagal Kompetensi
Hermansyah menilai, ambang batas pelaksanaan SKD dipatok terlalu tinggi. Waktu tes juga singkat. Sementara soal yang diberikan panjang. Sesuai dengan Keputusan Menteri PAN-RB nilai ambang batas untuk guru kelas yakni, wawancara dengan nilai minimal 24, kompetensi sosial minimal 130 dan kompetensi teknis minimal 325.
“Saya tak lolos di kompetensi teknis. Rata-rata keluhan guru honorer sama,” kata dia.
Sama dengan Hermansyah, kondisi yang sama juga dirasakan Kiki guru SMP di Sanggau. Tingginya amban batas yang ditetapkan mengubur nasibnya diangkat menjadi pengawai PPPK.
“Saya gagal di teknis,” ujarnya.
Hermansyah berharap, pemerintah lebih bijak dan mempertimbangkan kembali nasib guru yang puluhan tahun mengabdi.
Baca Juga: Perjuangan Guru Honorer Penderita Stroke Digendong Demi Tes PPPK
“Harapan saya, passing grade ini dapat diturunkan agar mengakomodir guru honorer daerah yang sudah mengabdi puluhan tahun,”pungkasnya.
Berita Terkait
-
Terungkap Penyebab Guru Honorer Kalbar Banyak Gagal Kompetensi
-
Perjuangan Guru Honorer Penderita Stroke Digendong Demi Tes PPPK
-
Digaji Rp 100 Sebulan, Guru Agama Menangis Dapat Kejutan Sepeda Motor
-
Meski Tertatih Alami Stroke, Guru Honorer di Karawang Tetap Lakukan Ini
-
Viral Curhatan Guru Honorer Berjuang Ikuti PPPK: Berakhir dengan Kekecewaan
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
6 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp 50 Juta yang Nyaman untuk Keluarga
-
Bagi-bagi Saldo DANA Kaget! Klik Sekarang dan Rasakan Kejutannya
-
Kebakaran Lahan Meluas di Kalbar, BPBD Kerahkan Tim Gabungan untuk Padamkan Api
-
Bakal jadi Ikon Baru Kalbar, Pemkab Bengkayang Siapkan Rp18 Miliar untuk Bangun Gereja Santo Pius X
-
Satpol PP Pontianak Jaring 43 Anak dalam Razia Jam Malam