Kontrol negara atas pasar tenaga kerja telah menciptakan ekonomi informal di mana orang Kuba menjalankan bisnis bawah tanah. Negara ini pernah sangat bergantung pada Uni Soviet untuk tetap bertahan. Namun setelah bubarnya Uni Soviet pada tahun 1990-an, Kuba mengalami krisis ekonomi yang disebut ‘Periode Istimewa’, ketika terjadi kelangkaan bahan pokok yang parah.
Namun kini, Kuba telah bangkit, meski kadang masih menderita kekurangan bahan bakar, makanan, obat-obatan dan lainnya, karena sanksi yang diterapkan AS. Meski begitu, negara kecil di Kepulauan Karibia itu tetap bisa bertahan. Bahkan, Kuba bisa menciptakan vaksin Covid-19 sendiri.
Korea Utara
Korea Utara sendiri menganut ideologi Juche, yang diterjemahkan menjadi kemandirian atau berdikari. Lewat ideologi tersebut, masyarakat Korut didorong untuk tidak bergantung pada pengalaman revolusi negara lain, tetapi atas dasar sejarah revolusioner mereka sendiri, prinsip Marxisme-Leninisme dan kebijakan partai.
Baca Juga: Ajak Warga Nobar Film G30S/PKI, PA 212: Waspada! PKI Bisa Mati Tapi Komunis Selalu Hidup
Negara tersebut hingga saat ini menjadi salah satu negara paling terisolir di dunia karena kebijakan mengasingkan dirinya. Banyak warga Korea Utara menderita kekurangan gizi dan tidak memiliki akses ke internet. Banyak orang Korea Utara hidup dengan jatah yang ditentukan oleh negara dan berpenghasilan sangat sedikit.
Reformasi ekonomi dan politik telah mendorong pertumbuhan pesat di Vietnam karena 45 juta orang berhasil dientaskan dari kemiskinan pada tahun 2002-2018, menurut Bank Dunia. Penyediaan layanan dasar telah meningkat dalam tiga dekade terakhir dan PDB per kapita negara tersebut telah meningkat beberapa kali lipat.
Banyak produsen juga memindahkan fasilitas produksi mereka dari China ke Vietnam. Tidak seperti negara komunis lainnya, Vietnam tidak mengalami kekurangan investasi, perselisihan perdagangan, atau sanksi yang melumpuhkan dari negara lain.
Baca Juga: Asal Usul Palu Arit Jadi Lambang PKI Partai Komunis Indonesia
Negara yang berada di sebelah barat Vietnam ini mengalami kenaikan ekonomi dalam beberapa dekade terakhir. Kendati begitu, negara satu partai itu masih bergantung pada ekspor sumber daya alam seperti tembaga, emas dan kayu.
Berita Terkait
-
Profil CAHN FC, Bhayangkara FC Versi Vietnam Lawan PSM Makassar di Semifinal ASEAN Club Championship
-
Vietnam Serius Garap Program Naturalisasi: Jebolan Barcelona Jalani Uji Coba
-
Bahrain Meremehkan, Vietnam Justru Kagum! Erick Thohir Jadi Kunci Sukses Timnas Indonesia?
-
Timnas Indonesia vs Bahrain: Patrick Kluivert Disebut Media Vietnam Tak Profesional
-
Media Vietnam: Patrick Kluivert Kepedean
Tag
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
10 Wisata di Kalimantan Barat yang Cocok Dikunjungi Saat Libur Lebaran
-
Detik-Detik Perkelahian Maut di Sungai Rengas yang Membuat Pemuda 24 Tahun Meregang Nyawa
-
Tips Menjaga Konsistensi Ibadah Setelah Ramadan dan Pentingnya Puasa Syawal
-
BRImo Hadirkan Kemudahan Transaksi Digital Sepanjang Libur Lebaran 2025
-
Komitmen Perluas Inklusi Keuangan, 1 Juta AgenBRILink BRI Siap Tangani Transaksi dan Pembayaran