Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 19 November 2021 | 21:20 WIB
Banjir menyebabkan kematian ikan arwana peliharaan warga di Kecamatan Suhaid, Kabupaten Kapuas Hulu , Provinsi Kalimantan Barat. [ANTARA/Dokumentasi Warga Suhaid]

SuaraKalbar.id - Sedikitnya 200 ikan arwana milik warga di Kecamatan Semitau Kabupaten Kapuas Hulu mati, lantaran banjir yang terjadi di kawasan tersebut dalam beberapa waktu terakhir.

Camat Semitau Pane Pasogit mengungkapkan, ratusan ekor ikan arwarna super red di wilayahnya.

"Lebih dari 200 ikan arwana super red milik warga di Semitau dan Suhaid mati di kolam karena banjir," katanya seperti dikutip dari Antara di Kabupaten Kapuas Hulu, Kamis (19/11/2021).

Dia mengungkapkan, jika ikan arwana tersebut sudah cukup besar.

Baca Juga: Sungai Prabatan Meluap Akibat Banjir, Ratusan KK di Kedungwanglu Terisolir

"Ikan-ikan arwana itu sudah besar dan mungkin sudah ada yang produksi," katanya.

Dia memperkirakan, ratusan ikan arwana peliharaan warga tersebut mati karena kekurangan oksigen dan perubahan kondisi air akibat banjir.

Untuk diketahui, banjir menimbulkan genangan setinggi satu hingga satu setengah meter di tujuh desa yang berada di Kecamatan Semitau. Dia mengemukakan, banjir yang terjadi sejak 4 November 2021, telah menyebabkan 737 rumah warga dan 28 fasilitas umum di wilayahnya tergenang.

"Air malam ini masih naik, bahkan tadi sekitar pukul 18.30 WIB terjadi angin kencang disertai hujan deras dan petir," katanya.

Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu pada Rabu (17/11/2021) pukul 10.00 WIB banjir masih melanda di 11 kecamatan dan berdampak terhadap 13.959 keluarga yang terdiri atas 43.135 jiwa.

Baca Juga: Kota Mataram Prioritaskan Bangun Bendungan Atasi Banjir

Banjir melanda wilayah Kecamatan Batang Lupar, Badau, Suhaid, Semitau, Silat Hilir, Selimbau, Embaloh Hulu, Embaloh Hilir, Bunut Hilir, Jongkong, dan Pengkadan di Kabupaten Kapuas Hulu. (Antara)

Load More