SuaraKalbar.id - Banjir yang masih menggenang di kawasan pemukiman Desa Entabuk Kecamatan Belitang Hilir Kabupaten Sekadau membuat warga setempat mengungsi ke area pekuburan desa.
Sejumlah bangunan nonpermanen didirikan warga sebagai tempat tinggal sementara, lantaran banjir yang dikabarkan mulai surut masih merendam rumah mereka.
Kepala Desa Entabuk Abdul Muin menjelaskan, dipilihnya lokasi tersebut sebagai tempat mengungsi warga, lantaran lokasi pemakaman tersebut dekat dengan rumah. Walaupun sebenarnya, telah disediakan tempat pengungsian di SDN 10 Entabuk.
“Di situ mereka mengungsi karena mereka dekat dengan rumah untuk menjaga semua harta benda yang ada di rumah,itulah alasan mereka bertahan,” tuturnya seperti dikutip Suarakalbar.co.id-jaringan Suara.com.
Dikemukakan Abdul Muin, empat dusun di Desa Entabuk yang terendam banjir meliputi Dusun Entabuk,Engkerauk,Janang Ran dan Pelanjau. Namun bencana banjir terparah terjadi di Dusun Entabuk dan Engkerauk.
Meski begitu, kekinian ada tiga keluarga yang memutuskan kembali ke rumahnya masing-masing.
“Dan tidak menutup kemungkinan kalau cuaca tidak bersahabat mereka akan balik kembali ke tempat pengungsian,” katanya.
Lebih lanjut, dia memaparkan, setidaknya ada 591 keluarga, 2.044 jiwa dan 543 rumah warga terdampak banjir. Sejumlah 245 keluarga di antaranya, atau 955 jiwa mengungsi.
Hingga kini, warga terdampak banjir masih menerima bantuan yang telah disalurkan oleh berbagai pihak.
Baca Juga: Banjir Sekadau Mulai Surut, Persediaan Logistik di Pengungsian Masih Aman untuk Seminggu
Seorang pengungsi di pemakaman yang juga merupakan Warga RT 02 Desa Entabuk, Susan (29) mengaku sudah tiga minggu keluarganya berada di lokasi pekuburan tersebut.
“Itu segala lemari satu rusak, kemudian lemari pakaian,lemari tempat makanan dan kalau untuk bantuan sih sedanglah untuk kami,” ungkapnya.
Susan mengaku, akibat banjir tersebut menyebabkan kondisi perekonomiannya lumpuh total.
“Kami kan sebenarnya buka warung di sana tu. Tapi, warungnya hanyut kebawa air. Sudah itu, mana jualan lagi ndak ada tempat. Gimana nyimpan barang lalu mau noreh pun tempatnya kena banjir,” keluhnya.
Kini, dia berharap, selain adanya bantuan logistik, bisa mendapatkan juga bantuan obat-obatan kepada warga yang mengungsi. Lantaran, sudah ada warga yang mulai terserang sejumlah penyakit akibat banjir.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Dukung Akses Keuangan Merata, BRI Andalkan 1 Juta AgenBRILink dengan Transaksi Rp1.145 Triliun
-
Hadir di Medan, Regional Treasury Team BRI Tawarkan Solusi Keuangan Lengkap bagi Dunia Usaha
-
Hari Sungai Sedunia, BRI Satukan Generasi Muda Jaga Sungai Jaga Kehidupan
-
BRImo Naik Daun! 43,9 Juta Pengguna Nikmati Layanan Digital BRI
-
Kopi Toejoean Manfaatkan Biji Kopi Nusantara Lokal Maupun Distributor