SuaraKalbar.id - Merebaknya kabar hoaks terkait vaksinasi di kawasan perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia, tepatnya di Desa Bungkang Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau membuat petugas kesehatan dan perangkat pemerintahan setempat harus memutar otak untuk membuat warganya mau untuk divaksin.
Kepala Desa Bungkang Rigen pun berusaha menarik perhatian warga agar mau melakukan vaksinasi dengan menyediakan 145 paket sembako untuk dibagikan kepada warga yang mau divaksin. Meski begitu, dia mengatakan, hal tersebut dilakukan lantaran masih suasana Natal.
“Sebanyak 145 paket sembako itu murni dari dana pribadi. Karena masih suasana Natal, tidak ada salahnya, ” ucapnya seperti dikutip Suarakalbar.co.id-jaringan Suara.com.
Langkah tersebut dilakukan lantaran, banyak kabar bohong beredar tentang Vaksinasi Covid-19 di wilayahnya, selain karena kurangnya pengetahuan warga.
Baca Juga: Terus Dikebut, Satu Juta Siswa di Jateng Sudah Terima Vaksin Covid-19
Dengan adanya paket sembako tersebut, dia mengungkapkan, ternyata bisa menarik warganya untuk melakukan vaksin.
Dia mengemukakan, sejumlah 198 warga telah melakukan vaksinasi dengan begitu antusias.
“Warga enggan divaksin karena belum semuanya memahami pentingnya vaksin Covid-19. Selain itu, banyak kabar hoaks yang menyebabkan warganya ragu, kami bersama satgas Covid-19 desa secara perlahan mengajak warga untuk vaksin dengan memberikan edukasi Covid-19 dan vaksin salah satu solusi untuk mencegah penyebaran selain menerapkan prokes,” katanya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Sekayam Yustina mengatakan, pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan pada Senin (27/12/2021) merupakan usaha untuk mencapai target herd immunity.
“Semua Kepala Desa, kami minta untuk mendata warganya yang belum diberikan vaksinasi Covid-19. Tenaga kesehatan siap memberikan pelayanan vaksinasi di desa untuk kejar target herd immunity atau kekebalan kelompok, ” katanya.
Baca Juga: Tinjau Vaksinasi Anak Di Jakarta, Iriana Jokowi: Tak Ada Yang Takut, Semua Gembira
Dikatakannya, baru sebagian masyarakat desa yang mau melakukan vaksinasi. Sedangkan, hampir 60 persen masyarakat untuk tingkat kecamatan dan kabupaten sudah melakukan vaksinasi, baik dosis pertama maupun kedua. (Yani)
Berita Terkait
-
Seorang Dokter di Inggris Coba Bunuh Pasangan Ibunya dengan Vaksin COVID-19 Palsu!
-
Pesta Seks Selama Pandemi dan Kebohongan Vaksin Covid-19, Dokter di New York Terancam Penjara!
-
Kemenkes Bantah Adanya Detoksifikasi Vaksin Covid-19, Definisinya Beda Jauh
-
Pakar Minta Ada Kajian Lebih Dalam Terkait Efek Vaksin Covid-19 AstraZeneca
-
Vaksin Covid-19 AstraZeneca Ditarik dari Peredaran di Seluruh Dunia
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
-
Kabar Duka! Legenda Persebaya Putut Wijanarko Meninggal Dunia
Terkini
-
10 Wisata di Kalimantan Barat yang Cocok Dikunjungi Saat Libur Lebaran
-
Detik-Detik Perkelahian Maut di Sungai Rengas yang Membuat Pemuda 24 Tahun Meregang Nyawa
-
Tips Menjaga Konsistensi Ibadah Setelah Ramadan dan Pentingnya Puasa Syawal
-
BRImo Hadirkan Kemudahan Transaksi Digital Sepanjang Libur Lebaran 2025
-
Komitmen Perluas Inklusi Keuangan, 1 Juta AgenBRILink BRI Siap Tangani Transaksi dan Pembayaran