SuaraKalbar.id - Cakupan vaksinasi Covid 19 di Kabupaten Kayong Utara (KKU) masuk peringkat 3 terendah di antara 14 Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
Dari data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) per 8 Januari 2022, cakupan vaksinasi Kayong Utara di persentase rata–rata baru mencapai 51,00. Sedangkan, di bawah Kayong Utara di tempati Kabupaten Kubu Raya, 50,08 persen dan menyusul Kabupaten Mempawah 49,75 persen.
Sekretaris Daerah (Sekda) Hilaria Yusnani mengatakan, Pemerintah Kayong Utara sudah mengambil strategi–strategi tertentu untuk meningkatkan jumlah vaksinasi, kepada seluruh masyarakat Kayong Utara. Di antaranya dengan pemberian doorprize saat pelaksanaan vaksinasi, dan mengaitkan syarat vaksinasi kepada pelayanan publik.
“Salah satunya kita mengkaitkan pelayanan dengan vaksin. Contoh, kemarin kita kaitkan pengunjung pantai wajib sudah vaksin. Kemudian untuk PNS, untuk pembayaran TPP harus menyerahkan kartu vaksin. Untuk perpanjangan kontrak menunjukan kartu vaksin. Itu upaya-upaya yang kita tempuh,” ungkapnya melansir dari insidepontianak.com--Jaringan Suara.com, Senin (10/1/2022).
Baca Juga: Layanan Vaksinasi Covid-19 Setiap Hari, Warga Kubu Raya Berkesempatan Menang Undian Umrah
Terkait isu hoax dampak vaksin, yang tersebar secara liar di media sosial, diakui olehnya pemerintah, khususnya Kominfo Pusat sudah memberikan sosialisasi terkait vaksin Covid-19 ini.
Kalaupun ada pemberitaan negatif terkait Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang menyebabkan seseorang kejang–kejang, atau sampai meninggal dunia, menurutnya, belum pernah terjadi di Kabupaten Kayong Utara.
“Itu sebenarnya sudah dibantah dari penayangan kementerian kominfo. Kasus di daerah lebih kepada KIPI bagi yang vaksin. Alhamdulillah kita di Kayong Utara tidak ada kasus KIPI yang berat, paling efek ngantuk, mau tidur terus, demam saja. KIPI berat ini sebenarnya tidak perlu terjadi, kalau pemeriksa awal sudah dilaksanakan secara tepat,” paparnya.
Diketahui, KIPI ini merupakan bentuk respons tubuh terhadap vaksin yang disuntikkan. Efek samping vaksinasi memiliki reaksi yang berbeda-beda disetiap tubuh seseorang. KIPI ini puj dibagi dalam 2 kelompok, yakni KIPI ringan dan berat.
Baca Juga: Sebagian Besar Wilayah di Indonesia Masuk Musim Penghujan, Termasuk Kalbar diminta Waspada
Berita Terkait
-
Momen Timses Ria Norsan-Krisantus Kurniawan Nyanyi Lagu Kegagalan Cinta saat Cabut Nomor Urut Pilkada Kalbar
-
AHY Serahkan Dukungan Kepada Cagub-Cawagub Kalbar dan Maluku Utara
-
Injury Time Pendaftaran Pilkada 2024, Ini Kandidat Jagoan Demokrat di Kalbar dan Maluku Utara
-
PNS Wanita di Kalbar Ditahan Kasus Pungli Rp4,4 Miliar, Begini Kronologi Kasusnya
-
PDIP Kalbar Beri Warning ke Prabowo: Jangan Lagi Gunakan Cara-cara Pilpres 2024 di Pilkada!
Tag
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Dirut BRI Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Polda Kalbar Perketat Pengawasan Politik Uang Jelang Pilkada Serentak 2024
-
Golkar Kalbar Gelar Sayembara Tangkap Pelaku Politik Uang di Pilgub 2024
-
Kebakaran Hebat Melanda Pasar Melati di Kubu Raya, 8 Kios Hangus Terbakar
-
Kenapa Samsung S24 Ultra Mahal?