SuaraKalbar.id - Dinas Pendidikan Kabupaten Sekadau mencatat sebanyak 24 siswa di tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) putus sekolah, selama pandemi covid-19 melanda.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sekadau Gelinus menuturkan, sebagian besar siswa yang putus sekolah berjenis kelamin perempuan.
"Jenjang SD itu yang putus sekolah pada saat pandemi ini laki-lakinya ada 3 orang kemudian perempuan 6 orang jadi jumlahnya 9 orang. Sedangkan SMP ada 6 laki-laki dan 9 perempuan jadi 15 orang dan total angka putus sekolah SD dan SMP ada 24 orang,” ujar Gelinus, melansir suarakalbar.co.id-jaringan suara.com, Selasa (11/1/2022).
Dia mengungkapkan, angka putus sekolah yang ada di kabupaten Sekadau baik di jenjang SD maupun SMP tersebut telah terdata berdasarkan data dapodik per tahun 2020 hingga 2021.
Diterangkan juga, data tersebut masih bisa bergerak hingga kedepannya.
Namun dijelaskan Gelinius, data angka putus sekolah di jenjang SMA saat ini sudah merupakan kewenangan provinsi, sehingga pihaknya hanya bisa menyajikan data di jenjang SD dan SMP saja.
Menurutnya siswa yang putus sekolah di tengah masa pandemi tentu dilatari oleh berbagi faktor internal maupun eksternal, misalnya seperti kendala finansial hingga pernikahan dini.
Meski begitu, Ia berharap siswa yang putus sekolah hendaknya dapat melanjutkan pendidian paket lewat PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) di setiap desa dan bekerja sama dengan pihak pengawas agar turun langsung ke lapangan melihat keadaan sekolah.
"Apalagi di Januari ini kita sudah melaksanakan tatap muka terbatas kita sudah mendapat surat izin dari satgas Covid-19 untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka namun tetap mematuhi prokes,oleh sebab itu pengawas sangat dimungkinkan adanya informasi yang didapati,” ujarnya.
Baca Juga: Epidemiolog Dorong Pemprov Kalbar Usahakan Alat Deteksi Omicron yang Lebih Valid
Dirinya juga berharap, kedepannya berbagai pihak di setiap sektor maupun pemangku kebijakan yang ada di kabupaten Sekadau dapat bekerja sama melakukan antisipasi guna mengurangi angka putus sekolah.
”Karena dengan angka yang udah diperoeh ini sangat disayangkan mereka berhenti tanpa sebab,” tutupnya.
Berita Terkait
-
Pentingnya Menanamkan Pendidikan Tauhid Sejak Usia Dini kepada Anak
-
Ini Dia Ubedilah Badrun Aktivis 98 Yang Laporkan Gibran dan Kaesang ke KPK
-
Persiapan Pelantikan Pengkab Perbakin Sekadau Capai 90 Persen
-
Viral Video Pelajar SMP di Makassar Dianiaya, Diduga Karena Ini
-
Profil Ubedilah Badrun: Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ)
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
Euromoney Awards for Excellence 2025 Apresiasi BRI dengan 3 Penghargaan Prestisius
-
BRI Taipei Branch Diresmikan: Layanan Perbankan Praktis untuk PMI di Taiwan
-
BRI Permudah Akses Hunian, Tawarkan Suku Bunga KPR 2,40% di Expo Bandung 2025
-
Peringati Kemerdekaan, BRI Tunjukkan 8 Langkah Nyata Perkuat Kesejahteraan dan Kemandirian Bangsa
-
BRI Bina Pengusaha Muda, Gulalibooks Menembus Pasar Literasi Anak Asia Tenggara