SuaraKalbar.id - Peluang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menjadi Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Pulau Kalimantan disebut tertutup.
Pernyataan itu disebut Pengamat Politik Ujang Komarudin. Ia mengemukakan ada alasan yang mendasar hingga membuat mantan Menteri Pendidikan tersebut tidak bisa menjadi Kepala Otorita IKN, salah satunya perbedaan garis politik dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Soal kemampuan Anies, dia mungkin mampu. Namun, secara politik berbeda dengan garis politik Jokowi dan pendukungnya," katanya seperti dikutip Wartaekonomi.co.id-jaringan Suara.com.
Menurut Ujang, Presiden Jokowi kemungkinan memilih salah satu di antara kepala daerah atau mantan pemimpin wilayah yang lebih mendekati secara garis politik, seperti Ridwan Kamil, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Tri Rismaharini atau nama-nama lain untuk menjadi kepala IKN.
"Namun, jangan sampai Jokowi pilih orang yang kontroversial, orang yang pernah dipidana, dan orang yang bermasalah karena rakyat ingin memastikan Jokowi pilih orang yang tak kontroversial, agar tidak kontraproduktif," katanya.
Sebelumnya, Anies Baswedan disebut-sebut layak menjadi Kepala Otorita IKN Nusantara karena berpengalaman menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga mengemukakan, persoalan yang muncul kemudian adalah apakah mungkin Jokowi menunjuk Anies untuk menjadi Kepala IKN?
"Masalahnya, apakah Presiden Joko Widodo mau menunjuk Anies menjadi Kepala IKN? Peluang Anies untuk itu tampaknya kecil sekali," katanya.
Untuk diketahui, Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok disebut Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto memenuhi syarat menjadi Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Baca Juga: Dianggap Layak Jadi Pimpinan IKN Nusantara, Politisi PDIP Singgung Kinerja Anies Baswedan
Namun, Hasto menyatakan, siapa pun calonnya menjadi hak Jokowi untuk menentukannya. Meski begitu, dia menyatakan, PDIP punya calon-calon yang dianggap memenuhi kriteria dalam memimpin IKN salah satunya Ahok.
"Tapi siapa yang akan diputuskan itu kami serahkan kepada Presiden Jokowi hanya saja PDIP punya nama-nama calon yang memenuhi syarat untuk itu termasuk pak Basuki Tjahaja Purnama beliau juga punya kepemimpinan yang cukup baik, selama menjadi wakil gubernur dan gubernur di Jakarta," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (27/1/2022).
Di sisi lain, memang dalam memimpin IKN Hasto mengatakan, diperlukan sosok pemimpin yang memiliki pandangan yang visioner, komprehensif, dan juga memiliki pemahaman terhadap tata kota.
Sosok tersebut juga diminta bisa memadukan antara gambaran smart city dengan aspek kultural.
"Untuk mencerminkan bagaimana kebudayaan dr bangsa indonesia dan juga dari pandangan geopolitik dimana sejak zaman Bung Karno, Kalimantan itu ditempatkan sebagai koridor yang strategis di dalam membangun kepemimpinan Indonesia bagi dunia," tuturnya.
Hasto juga menambahkan, Jokowi telah mengantongi sejumlah nama yang akan dipilih nantinya sebagai pemimpin IKN.
"Jadi saya mendengar ada banyak nama yang telah disaring dipertimbangkan oleh bapak presiden," katanya.
Berita Terkait
-
Intip Kemeriahan Kampanye Akbar Terakhir Pramono-Rano
-
Ahok Datang, Anies Baswedan Absen Kampanye Akbar Pramono-Rano
-
Pendukung PKS Bakal Tercerai Berai di Pilgub Jakarta, Ikuti Jejak Anies Dukung Pramono-Rano?
-
Sekjen PDIP Sebut Kasus Formula E Anies Baswedan Ulah Jokowi, Netizen: Mulyono Jahat
-
Kompak Pakai Rompi 'JAKI', Pramono-Anies Blusukan Bareng di Cengkareng Jakbar
Tag
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
Terkini
-
Polda Kalbar Perketat Pengawasan Politik Uang Jelang Pilkada Serentak 2024
-
Golkar Kalbar Gelar Sayembara Tangkap Pelaku Politik Uang di Pilgub 2024
-
Kebakaran Hebat Melanda Pasar Melati di Kubu Raya, 8 Kios Hangus Terbakar
-
Kenapa Samsung S24 Ultra Mahal?
-
Kasus Korupsi BP2TD Mempawah Terus Berjalan, Polda Kalbar Pastikan Tidak Mandek