SuaraKalbar.id - Sampah menjadi persoalan penting di Wilayah Perkotaan, sebab pengelolan sampah yang buruk akhirnya berdampak terhadap kesehatan warga masyarakat di wilayah itu sendiri.
Di Sintang, Kalimantan Barat, jumlah sampah mencapai 350 ton per hari, namun yang mampu ditangani hanya 122 ton dalam sehari. Artinya, ada 228 ton yang tidak tertangani.
"Rendahnya volume sampah yang bisa ditangani, terkendala dari kurangnya sarana dan prasarana dan kurangnya anggaran dari tahun ke tahun," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sintang Provinsi Kalimantan Barat Edy Harmaini, melansir Antara, Rabu (9/2/2022).
Selain itu, Edy menilai kesadaran masyarakat yang masih rendah dalam mengelola sampah juga menjadi kendala, sehingga perlu inovasi dari berbagai pihak.
Baca Juga: Belajar Mencintai Alam dari Pegunungan Kendeng, Salam Kendeng Lestari!
Menurutnya, peningkatan volume sampah berbanding lurus dengan peningkatan jumlah penduduk, aktivitas masyarakat dan kemudahan aksesibilitas masyarakat antar wilayah dan akselerasi pembangunan kawasan.
"Sebagaimana sebuah kota yang bergerak maju, volume sampah yang dihasilkan masyarakat meningkat cukup tajam dalam beberapa tahun terakhir," ucapnya.
Terkait penanganan sampah tersebut, kata Edy, pemerintah pusat juga telah membantu membangun tempat pembuangan sampah dengan mekanisme refuce, reuse and recycle (TPS-3R).
TPS-3R adalah sistem pengolahan sampah dengan inovasi teknologi mesin pencacah sampah dan pengayak kompos yang lebih efektif dan efisien.
"TPS-3R ini akan menggunakan konsep reduce atau mengurangi, reuse atau penggunaan kembali dan recycle atau daur ulang. Ini perlu dukungan semua elemen masyarakat agar TPS 3R ini bisa efektif dalam mengurangi sampah," kata Edy.
Baca Juga: Viral Video Bentrokan Sejumlah Massa Kembali Beredar, Kali Ini di Jalan Adi Sucipto Kubu Raya
Program TPS-3R itu saat ini dikelola oleh Kelompok Swadaya Masyarakat Sungai Durian.
Berita Terkait
-
Etika Menjaga Kelestarian Destinasi Alam
-
Menikmati Liburan Tenang dan Berkelanjutan: Ini 4 Rekomendasi Akomodasi Ramah Lingkungan di Lombok
-
LPKR Alihkan 3.200 Ton Sampah, Perkuat Inisiatif 3R
-
Tren Fesyen Ramah Lingkungan, Yuk Perpanjang Umur Pakaianmu!
-
Kampanyekan Gapapa Pakai Bekas, Bersaling Silang Ramaikan Pasar Wiguna
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
Terkini
-
Kenapa Samsung S24 Ultra Mahal?
-
Kasus Korupsi BP2TD Mempawah Terus Berjalan, Polda Kalbar Pastikan Tidak Mandek
-
2 Kios di Sungai Kakap Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik
-
Ibu di Sambas Diduga Membunuh Bayi Baru Lahir, Kasus Terbongkar di Puskesmas
-
Bocah 6 Tahun Ditemukan Tewas di Parit Kubu Raya, Diduga Tenggelam Karena Tidak Bisa Berenang