SuaraKalbar.id - Mendukung perpindahan Ibu Kota Negara, masyarakat adat dayak meminta generasi muda diberikan ruang baik secara politik, ekonomi dalam pemerintahan, serta dibangunkan museum, guna menyimpan simbol-simbol kebudayaan adat dayak.
“Kita juga minta pemerintah mengembalikan nama wilayah administrasi pemerintahan sesuai ciri khas dayak, baik itu jalan, pelabuhan, bandar udara, gedung sesuai kesejarahan dan tokoh suci, dalam mitos kesejarahan dayak,” ungkap Ketua Garda Borneo Kalbar, David Oendon, saat membacakan petisi hasil pertemuan dengan tokoh dayak.
Pertemuan itu, bertajuk ‘Bersatu Padu Menyambut Ibu Kota Negara di Pulau Dayak’. Dihadiri perwakilan organisasi masyarakat dayak dari Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.
Dalam pertemuan tersebut, masyarakat adat Dayak menuangkan sembilan poin petisi yang dibacakan di rumah radakng, Jalan Sutoyo, Kecamatan Pontianak Selatan, Kalbar, Senin (28/2/2022).
“(Pemerintah) harus melibatkan masyarakat dayak dalam pembangunan Ibu Kota Negara sebagai keseriusan pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dayak dan mengakomodir kearifan lokal,” lanjut David melansir insidepontiakan.com-jaringan suara.com.
Masyarakat Dayak juga meminta agar dilibatkan dalam proses perencanaan dan pengawasan, serta mendesak pemerintah merealisasikan IKN sebagai jaminan percepatan pembangunan infrastruktur, sosial, ekonomi, pendidikan dan kesehatan di Pulau Kalimantan.
“Kita juga minta kewenangan kepada Dewan Adat Dayak, dalam hal ini rekomendasi bagi putra-putri dayak masuk ke sekolah kedinasan, baik sipil, kepolisan dan TNI yang harus diakomodir,” tuturnya.
Tak hanya itu, Presiden dan lembaga legislatif diminta memberikan jaminan kelangsungan IKN, dengan mengeluarkan produk perundang-undangan turunan.
“Organisasi kemasyarakatan suku dayak juga mendukung langkah tegas kepolisian dan TNI menumpas radikalisme,” tutupnya.
Baca Juga: Apa Sanksi PNS Tolak Pindah ke IKN? Ada Hukuman Disiplin hingga Potong Tunjangan
Berita Terkait
-
Apa Sanksi PNS Tolak Pindah ke IKN? Ada Hukuman Disiplin hingga Potong Tunjangan
-
Tanggapi Rumor Banyak ASN Jakarta Tak Mau Pindah ke IKN Nusantara, Tokoh Adat Dayak Kalteng: Kita Yang Ngisi Jabatan
-
Beredar Rumor Banyak ASN yang Menolak Pindah Tugas ke IKN, Tokoh Dayak: Kami Siap Pimpin Instansi Pemerintahan
-
Masih Misterius! Empat Hari Berlalu Sejak Pak Miskal Hilang di Ladang, Hingga Kini Masih Belum Ditemukan
-
Adakan Pertemuan di Kalbar, Pewakilan Ormas Dayak se-Kalimantan Deklarasikan Dukung Pembangunan IKN
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
BRI Pertimbangkan Buyback untuk Perkuat Nilai dan Kinerja Berkelanjutan
-
BRI Dorong Ekonomi Hijau Lewat Pameran Tanaman Hias Internasional FLOII Expo 2025
-
BRI Hadirkan Semangat Baru di USS 2025: The Name Got Shorter, The Vision Got Bigger
-
BRImo Makin Gacor, Transaksi Tembus Rp.5000 Triliun
-
KUR BRI: Bukan Sekadar Pinjaman, Tapi Katalis Ekonomi Rakyat