Scroll untuk membaca artikel
Bella
Rabu, 02 Maret 2022 | 19:56 WIB
Ilustrasi air bersih. [Envato Elements]

SuaraKalbar.id - Beberapa desa yang ada di Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara (KKU), Kalimantan Barat (Kalbar) sedang mengalami krisis air bersih.

Diketahui, sumur bor warga pada kedalaman 125 meter hanya berisi air asin atau payau, hingga pemda setwmpat siapkan skema khusus hadapi situasi tersebut.

“Upaya yang kita lakukan saat ini, yaitu dengan Melakukan survey untuk pembuatan sumur bor,” ujar Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kayong Utara, Rahadi, melansir insidepontianak, jaringan suara.com, Rabu (2/3/2022).

Selain itu, Rahadi mengungkapkan, pihaknya saat ini akan memberlakukan buka tutup saluran air ke rumah warga dengan menjadwalkan pelayanan secara bergiliran untuk setiap wilayah pelayanan.

Baca Juga: Hasil Swab Antigen Reaktif, Pelantikan 9 Orang Pejabat Pengawas Lingkungan Kalbar Terpaksa Ditunda

Dengan demikian, diharapkan masyarakat tetap dapat terlayani dengan kondisi volume dan debit yang kecil.

Adapun Skema kedua, yakni melakukan pelayanan langsung (sistem drop) menggunakan mobil tanki air untuk menjangkau wilayah pelayanan yang tidak terlayani.

“Sistem buka tutup aliran air. Dengan catatan hanya untuk lokasi layanan yang telah tersedia tanki air (water tank),” katanya.

Sedangkan untuk Kecamatan Simpang Hilir, sebagai daerah dengan sebaran lahan gambut, perlu sistem pengolahan air agar air gambut yang ada dapat dimanfaatkan secara layak oleh masyarakat.

“Tapi upaya pembuatan sumur bor masih terus dilakukan untuk memastikan bahwa pembuatan sumur bor dapat dilaksanakan atau tidak,” tutupnya.

Baca Juga: Dilanda Cuaca Panas, Sejumlah Daerah di Kabupaten Kayong Utara Mulai Mengalami Krisis Air Bersih

Load More