Scroll untuk membaca artikel
Bella
Minggu, 13 Maret 2022 | 21:08 WIB
Warga menunggu di luar pusat akomodasi sementara setelah menyelamatkan diri dari invasi Rusia di Ukraina, di Korczowa, Polandia, Kamis (3/3/2022). (ANTARA/Reuters/Yara Nardi/aww)

SuaraKalbar.id - Setelah sempat menolak memberi kemudahan visa bagi pengungsi Ukraina, kini Inggris dikabarkan akan memberi 350 paun (sekitar Rp6,53 juta) per bulan bagi penduduk yang menampung pengungsi dari Ukraina.

Pemerintah Inggris mengatakan, Skema baru “Rumah bagi Ukraina” itu mengizinkan pengungsi dari perang untuk datang ke Inggris bahkan jika mereka tidak punya kerabat di negara itu.

Nantinya, bantuan senilai 350 paun per bulan diberikan kepada penduduk jika mereka menyediakan sebuah ruangan atau properti bagi pengungsi selama enam bulan.

Lewat sebuah laman di internet, aanggota masyarakat, badan amal, bisnis dan kelompok komunitas dapat menawarkan akomodasi.

Baca Juga: Sembilan Tewas, 57 Luka-luka dalam Serangan Rusia di Pangkalan Militer Ukraina

Menteri Perumahan Inggris Michael Gove dalam pernyataannya yang dikutip dari Antara, menyatakan bahwa Inggris berdiri di belakang Ukraina di masa tersulit mereka.

Ia juga menyatakan bahwa masyarakat Inggris memahami perlunya memberi tempat berlindung pada banyak orang secepat yang mereka bisa.

“Saya meminta rakyat di seluruh negeri untuk bergabung dengan upaya nasional dan memberikan dukungan pada teman-teman Ukraina kita. Bersama kita bisa memberi tempat yang aman bagi mereka yang sangat membutuhkannya,” katanya.

Nantinya, siapapun yang menawarkan ruangan atau rumah harus menunjukkan bahwa akomodasinya memenuhi standar dan mereka kemungkinan juga harus menjalani pemeriksaan catatan kriminal.

Sebelumnya, Perdana Menteri Boris Johnson sudah berupaya menampilkan Inggris sebagai negara yang membantu memimpin respons global terhadap invasi Rusia, yang disebut oleh Moskow sebagai "operasi khusus".

Baca Juga: Paus Fransiskus Tegas Kecam Kekerasan Perang di Ukraina: Hentikan Pembantaian Ini!

Namun, pemerintahnya telah dikritik karena dianggap lamban menerima pengungsi lantaran menolak memberi emudahan visa bagi warga Ukraina.

Akhirnya, para anggota parlemen dari semua partai politik besar mengecam sikap keras pemerintah yang mengharuskan warga Ukraina memiliki visa dan hasil tes biometrik sebelum berangkat

Load More