SuaraKalbar.id - Bertemu Presiden Jokowi, para tokoh adat Kalimantan menyampaikan harapannya agar pembangunan Ibu Kota Nusantara tidak hanya mengenai infrastruktur, tetapi juga pengembangan SDM di Kalimantan.
Ketua Dewan Adat Dayak Kabupaten Penajam Paser Utara Helena mengungkapkan, pemindahan IKN menjadi momentum penting untuk pembangunan SDM di Kalimantan.
"Dalam proses pemindahan IKN, kami berharap tidak hanya pembangunan infrastruktur dan sarana, prasarana yang dilakukan; tapi kami berharap agar diutamakan terlebih dahulu yaitu pembangunan SDM," ungkapnya, seperti dikutip dari keterangan pers Biro Pers Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin.
Dirinya pun meminta agar segera dilakukan pembangunan balai pelatihan dan universitas di Penajam.
"Kami meminta untuk segera dibangunkan balai pelatihan, juga segera membangun universitas di Kabupaten Penajam Paser Utara," tambahnya.
Senada dengan Helena, seorang Tokoh Adat Banjar Ashari juga berharap dengan hadirnya IKN di Kalimantan, pendidikan masyarakat lokal bisa semakin baik.
Menurutnya, melalui pembangunan institusi pendidikan di Kalimantan, kemajuan pendidikan anak bangsa akan meningkat, khususnya masyarakat lokal.
"Jadi kami membayangkan ke depan nanti kami orang suku-suku lokal yang ada di sini, baik itu Banjar, Paser, Dayak akan menjadi sejajar dengan para generasi-generasi muda, yang khususnya di Pulau Jawa," ungkapnya.
Ashari memberikan apresiasinya terhadap upaya Pemerintah yang melibatkan masyarakat lokal untuk berkontribusi dalam pembangunan IKN, yang dapat mengurangi konflik kepentingan antara Ibu Kota dengan lingkungan sekitar.
"Beliau akan menyampaikan kepada Ketua atau Kepala Otorita IKN bahwa harus dilibatkan masyarakat lokal, agar nantinya tidak ada namanya konflik kepentingan dan jangan sampai ada gap pembangunan antara Ibu Kota dengan apa yang ada di sekitar Ibu Kota," ungkapnya.
Dalam pertemuan bersama para tokoh adat tersebut, Presiden turut didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Pembangunan IKN mendapatkan dukungan dari banyak pihak, termasuk para tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat di Pulau Kalimantan. ANTARA
Berita Terkait
-
Dilarang Dampingi Presiden Jokowi Saat Kunker, Wakil Wali Kota Solo Kecewa dan Bakal Lapor Gibran
-
Jauh Sebelum IKN, Tugu Kebangkitan Nasional Solo Juga Dibangun dari Tanah dan Air Seluruh Nusantara
-
PPU Masuk Zona Merah Endemis Malaria, Camping Jokowi dan Rombongan Aman?
-
Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Bengkayang Meningkat dari Tahun ke Tahun, Capai 171 Kasus di 5 Tahun Terakhir
-
Gubernur Kalbar Sutarmidji Serahkan Air dan Tanah Kepada Presiden Jokowi, Netizen Berharap Kalbar Ikut Maju
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Cara Memilih Warna Lipstik Sesuai Undertone Kulit agar Wajah Tampak Cerah
-
Pilihan Bedak Wardah untuk Kulit Sawo Matang agar Wajah Natural dan Tidak Abu-Abu
-
Harga Cabai Rawit di Sambas Makin Pedas, Pasokan Menipis Jadi Penyebab Utama
-
Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
-
4 Sunscreen Remaja Terbaik, Aman dan Ramah Uang Jajan