
SuaraKalbar.id - Hingga saat ini, perdebatan mengenai logo halal yang telah ditetapkan oleh Kementerian Agama masih terus bergulir.
Padahal, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama telah secara resmi menetapkan label halal yang berlaku secara nasional itu. Penetapan label halal tersebut dituangkan dalam Keputusan Kepala BPJPH Nomor 40 Tahun 2022 tentang Penetapan Label Halal.
Adapun Surat Keputusan ditetapkan di Jakarta pada 10 Februari 2022, ditandatangani oleh Kepala BPJPH Muhammad Aqil Irham, dan berlaku efektif terhitung sejak 1 Maret 2022.
Namun, dibalik perdebatan megenai logi halal di Indonesia, tercatat dalam Laporan Pasar Halal Indonesia 2021/2022 yang diterbitkan Bank Indonesia bersama Indonesia Halal Lifestyle Center dan DinarStandard bahwa aktivitas belanja konsumen halal Indonesia mencapai 184 miliar dolar AS pada 2020, menjadikan Indonesia sebagai pasar konsumen halal terbesar di dunia.
Namun sayang, dalam laporan itu juga ditemukan bahwa hingga saat ini Indonesia masih defisit dalam hal ekspor produk halal. Diperkirakan ada sekitar 8 miliar dolar AS ekspor produk halal Indonesia pada 2020, sementara 10 miliar dolar AS untuk impor produk halal.
Dalam laporan tersebut, Indonesia dicatat sebagai eksportir terbesar ke-9 ke Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang mengekspor 8,6 miliar dolar AS untuk produk halal (termasuk produk-produk yang secara alami halal seperti sayur-mayur).
Meski nilai ini jauh lebih kecil dibandingkan eksportir utama, China, dengan ekspor lebih dari 25 miliar dolar AS pada 2020, tetapi nilai ekspor Indonesia lebih besar daripada negara tetangga, Malaysia.
Saat ini, posisi Indonesia memang masih tertinggal dalam pasar halal dunia. Kontribusi Indonesia dalam pasar halal ke OKI hanya mencapai 3 persen. Sebaliknya, Indonesia menjadi pasar konsumen halal terbesar di dunia dengan angka 11,34 persen dari total belanja ekonomi halal dunia.
dikutip dari pengantar laporan Indonesia Halal Markets Report 2021/2022, Sapta menyampaikan bahwa ekonomi halal telah dilihat sebagai suatu mesin penting dari pertumbuhan ekonomi Indonesia dan bagi pencapaian visi Indonesia Maju.
Baca Juga: Pensiun Dari PNS, Pria di Pontianak Jadi Pencuri Besi, Lakukan Aksi Bersama 3 Rekannya
Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia juga sudah sangat mendukung berbagai kebijakan-kebijakan untuk menjadikan Indonesia siap menjadi poros global bagi Ekonomi Islami di 2024.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
Raih Euromoney Private Banking Awards 2025, BRI Terapkan Strategi Investasi Adaptif
-
Ibu Tiri Divonis 20 Tahun Penjara Atas Kematian Nizam: Keluarga Kecewa!
-
Berdayakan Kaum Perempuan, Klasterkuhidupku BRI Tenun Ulos Ini Berjaya Sampai California
-
UMKM Indonesia Tembus Pasar Internasional Lewat FHA-Food & Beverage 2025, Berkat Dukungan BRI
-
Bayar Living Cost Jemaah Haji 2025 Bebas Kendala, Percayakan Kepada Layanan Banknotes SAR dari BRI