SuaraKalbar.id - Belum hilang kelangkaan minyak goreng, warga Kota Pontianak saat ini mulai menghadapi persoalan baru, yakni harga gula pasir yang mengalami kenaikan sejak satu minggu terakhir.
Saat ini, harga gula pasir terpantau semakin naik, meski masih bersifat fluktuatif yakni dikisaran 14.500 hingga 15.000 rupiah per kilogram, sedangkan ketika harga normal, gula pasir berada di angka 14.000 rupiah per kilogram.
Seorang pedagang gula pasir di pasar flamboyan Pontianak, Aheng mengaku kenaikan harga terjadi kurang lebih sejak seminggu terakhir. Namun demikian Aheng memastikan stok gula pasir tergolong aman untuk beberapa minggu kedepan, selama bulan Ramadhan.
"Selain gula, stok minyak goreng kemasan masih terbatas belum ada perubahan yang signifikan, masih tetap langka," katanya, Selasa (22/3/2022).
Menghadapi situasi seperti ini, Aheng mengaku sudah terbiasa, karena jelang hari besar pasti tetap ada kenaikan harga untuk bahan pokok makanan.
"Udah tiap tahun bang, jadi kami udah terbiasa dengan kenaikan harga ni , cuman bedanya tahun-tahun sebelumnya minyak goreng aman tidak seperti ini," paparnya.
Dengan adanya kenaikan harga gula, dirinya berharap agar beberapa waktu kedepan semua barang-barang tidak mengalami kenaikan harga yang tinggi, karena tetap berdampak kepada seluruh pedagang maupun pembeli.
Sementara itu, satu diantara ibu rumah tangga Nurmiaty mengaku, jika dengan kenaikan gula membuat dirinya resah, apalagi dirinya hanya seorang ibu rumah tangga yang tidak bekerja.
"Kemaren minyak, sekarang gule, mane nak lebaran agik, macam mane lah saye nak buatkan laki saye kopi, maok tak maok gule nye saye hemat-hemat lah," imbuhnya.
Baca Juga: Hidup Sebatang Kara di Rumah Kontrakan, Lansia di Pontianak Ditemukan Tewas Gantung Diri
Dirinya berharap agar jelang hari Raya Idul Fitri nantinya semua sudah kembali normal, agar semua masyarakat bisa merayakan lebaran tanpa memikirkan harga yang melambung tinggi.
"Ya mudah-mudahan lah, kite cuman bise bersabar jak," harapnya
Menanggapi hal tersebut, Kepala Disperindag ESDM Kalbar Syarif Kamaruzaman memebenarkan kenaikan harga gula pasir, pihaknya masih terus melakukan pemantauan harga dan ketersediaannya.
"Kenaikan harga gula pasir terjadi karena tidak ada penentuan harga yang ditetapkan oleh pemerintah," terangnya.
Kenaikan harga gula pasir diduga karena meningkatnya permintaan masyarakat menjelang Ramadan. Namun, pemerintah memastikan dan menjamin ketersediaan bahan kebutuhan pokok, dengan harga yang terjangkau untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jelang Ramadhan hingga Idulfitri nanti.
Kontributor: Rabiansyah
Berita Terkait
Terpopuler
- RESMI! PSSI Tolak Pemain Keturunan ini Bela Timnas Indonesia di Ronde 4
- Jangan Lewatkan Keseruan JCO Run 2025, Lari Sehat sambil Dapat Promo Spesial BRI
- 5 Mobil Bekas 60 Jutaan Muat Banyak Keluarga, Bandel dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 21 Kode Redeem FF Hari Ini 23 Juli 2025, Kesempatan Klaim Bundle Player Squid Game
- Akhirnya Jokowi Mau Tunjukkan Ijazah Asli, Tapi Kenapa Diperiksa di Solo, Bukan Jakarta?
Pilihan
-
Mimpi Buruk Timnas Indonesia U-23 Itu Bernama Yotsakorn Burapha
-
Hasil Babak Pertama: Buang Peluang, Timnas Indonesia U-23 Masih Tertahan
-
Berubah Lagi! Ini Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Thailand
-
Menko Airlangga: Perang Thailand-Kamboja Belum Jadi Ancaman Ekonomi RI, Tapi Tetap Waspada!
-
Fenomena 'Rojali' Hantui Mal: BPS Ungkap Kelas Rentan Tercekik, Orang Kaya Ikut 'Ngerem' Belanja!
Terkini
-
Ratusan Burung Langka Nyaris Diselundupkan dari Pontianak ke Surabaya
-
Anak TKW asal Pontianak Tertular Penyakit Akibat jadi Korban Kekerasan Seksual, Kasus Mandek Setahun
-
Makin Untung! E-Voucher Rp100 Ribu untuk Pengajuan BRI Easy Card di Website BRI
-
Hingga Juni 2025, 128 Anak di Kalbar Jadi Korban Kekerasan! Terbanyak di Kabupaten Sambas
-
Berkat BRI, Renaco Jadi UMKM Produk Olahan Kurma yang Mendunia