SuaraKalbar.id - Indikasi adanya penjualan pupuk NPK oplosan beredar dengan harga miring terjadi di Sambas, Provinsi Kalimantan Barat. Pasalnya,
Ketua Petani Muda Berkemajuan (PMB) Kabupaten Sambas, Ardiansyah menuturkan, laporan terkait beredarnya pupuk NPK Mutiara oplosan tersebut awalnya ia terima dari seorang petani di Tangaran.
Bahkan, Ardi sempat hampir menjadi korban pupuk oplosan karena turut memesan.
Awalnya, Ardi diberitahu temannya, ada pupuk NPK Mutiara dengan harga murah yakni Rp.650 ribu per karung kemasan 50 kilogram. Padahal kata Ardi, pupuk NPK Mutiara aslinya saat ini dijual di pasaran dengan harga kisaran Rp.800 ribuan.
Baca Juga: Ramadhan Tahun ini, Bupati Sambas Perbolehkan Buka Bersama Tapi Ada Syaratnya
Merasa tergiur dengan harga yang murah, Ardi pun memesan satu karung dengan asumsi itu adalah pupuk stok lama.
Namun, ketika pesanan datang, Ardi merasa ada yang aneh karena karung pupuk NPK Mutiara tersebut sudah dijahit ulang.
Ardi yang curiga pun meminta pupuk itu langsung dibuka.
“Karungnya asli, tapi setelah dilihat dengan teliti ternyata sudah dijahit ulang. Ada berkasnya. Setelah dibuka, plastik didalamnya sudah diikat ulang, dan isinya oplosan,” ungkapnya.
Ardi menerangkan, bagi petani biasa menggunakan pupuk NPK Mutiara, pasti mudah mengetahui yang asli dan oplosan, dari warna dan kemasan.
Baca Juga: Dua Petani di Sumedang Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Saung
“Dalam kasus ini, walaupun kemasannya asli tapi isinya palsu. Warna pupuknya pudar tidak biru terang, seperti dicampur dengan bahan lain, ini jelas oplosan. Pantas harganya jauh lebih murah,” ungkapnya melansir insidepontianak-jaringan suara.com-.
Atas kejadian tersebut, dirinya pun mengimbau para petani untuk waspada. Jangan sampai tergiur dengan harga murah. Sebab, akibat pupuk oplosan, hasil produksi sudah pasti tidak maksimal.
“Saya sudah koordinasikan perihal ini dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Sambas, dan pihak distributor resmi pupuk NPK Mutiara. Mudah-mudahan segera ditindaklanjuti,” tutupnya.
Berita Terkait
-
Pupuk Kaltim Perkuat Daya Saing Industri Pupuk dengan Komitmen Terhadap Standardisasi dan Keberlanjutan
-
Petani Tembakau Ngadu ke #LaporMasWapres Terkait Rancangan Permenkes
-
Adu Pendidikan Melody vs Raffi Ahmad, Siapa Lebih Cocok Jadi Ikon Petani Milenial?
-
Beda Latar Belakang Melody Eks JKT48 vs Raffi Ahmad: Ada yang Disebut Tak Cocok Promosikan Petani Milenial
-
Petani Sambut Baik Kebijakan Penyederhanaan Distribusi Pupuk Subsidi Pemerintah
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
Terkini
-
Kasus Korupsi BP2TD Mempawah Terus Berjalan, Polda Kalbar Pastikan Tidak Mandek
-
2 Kios di Sungai Kakap Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik
-
Ibu di Sambas Diduga Membunuh Bayi Baru Lahir, Kasus Terbongkar di Puskesmas
-
Bocah 6 Tahun Ditemukan Tewas di Parit Kubu Raya, Diduga Tenggelam Karena Tidak Bisa Berenang
-
Jual Pacar via MiChat, Pria di Singkawang Ditangkap Polisi