Scroll untuk membaca artikel
Bella
Rabu, 20 April 2022 | 08:30 WIB
Pengunjung sedang memilah kue kering di Ruko Jualan Mukaromah, Jalan Imam Bonjol, Pontianak, Kalimantan Barat. Jelang Lebaran, kue kering di ruko Mukaromah laris manis terjual. (Suara.com/Diko Eno)

SuaraKalbar.id - Cerita sukses usaha dagang kue kering musiman datang dari Mukaromah, Warga Pontianak, Kalimantan Barat. Berkat kegigihan usaha dagang kue kering saat jelang lebaran,warga asli jalan Imam Bonjol, Pontianak, Kalimantan Barat ini mampu meraup untung hingga ratusan juta rupiah.

Mukaromah memulainya sejak beberapa tahun yang lalu. Berawal dari dagang kue rumahan, hingga akhirnya dia menjual dagangannya itu disebuah ruko persis dekat lokasi rumahnya.

"Jualan ini bermula dari awalnya dirumah, setelah itu kita buka depan rumah, setelah itu baru kita pakai ruko jualannya,"katanya kepada suara.com, Rabu(20/04/2022).

Wanita 32 tahun ini bercerita, sejak covid-19 melanda di Kalbar, usahanya nyaris gulung tikar. sebab sepi dari pembeli dan aktivitas berkurang. Namun dia tak menyerah, Mukaromah terus mencoba berdoa dan berusaha untuk menjajakan kuenya kepada orang terdekat dengan cara menjual kue kering setiap hari.

Baca Juga: Imbau Masyarakat Mudik Lebaran Sebelum Tanggal 28 April, Kapolri: Menghindari Puncak Arus Mudik

"Empat tahun sebelumnya kita sudah jualan, pas lagi Covid kami tutup sementara. Nah dari 2021 kemarin buka merintis lagi sampai sekarang jualan harian tidak musiman lagi,"ceritanya.

Rajin mengais tembolok berisi, Peribahasa ini cocok untuk kegigihannya. Hingga kini usaha yang dirintisnya itu akhirnya tak pernah sepi dari pembeli. Dia tak sendiri, Mukaromah juga bantu oleh 10 orang rekannya untuk melayani para pembeli yang berdatangan.

"Alhamdulilah, banyak sekali pengunjung akhir-akhir ini, kita juga buka dari jam 10 pagi sampai jam 12 malam. Kadang rumah kita masih digedor kalau masih ramai pengunjung,"ujarnya.

Banyak tantangan dalam membangun usahanya itu. Bahkan di awal-awal produksi, penjualannya masih terbilang sedikit. Namun saat ini diketahui dia telah mampu menjual hingga ratusan pack jenis kue kering.  Kue yang dijual didatangkan pula dari luar pulau Kalimantan.

"Ada dari Bandung dari Jogja, Jawa Timur, Garut, Jakarta,"ungkapnya.

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan 10 Hari Cuti Bersama, Arzeti Bilbina Antusias

Tak hanya dari luar saja, Mukaromah juga menjual kue-kue produksi lokal di Kalimantan Barat. Sebab, dengan begitu dia juga mendukung upaya meningkatkan penghasilan bagi warga lokal yang berkecipung dalam pembuatan kue.

"Ada sekitar 250 jenis kue yang ada disini, untuk kuenya ada juga yang dari lokal. Kue-kue lokal itu ada seperti kripik talas, karena kita juga ingin meningkatkan penghasilan dari warga lokal disini juga,"jelasnya.

Harga yang ditawarkan pun  bervarisi, mulai dari Rp15 Ribu hingga Rp 40 Ribu.

"Kami juga ada langgganan tetap, kue nya mulai dari harga Rp. 15 ribu per kantong, sampai Rp. 40 Ribu,"katanya lagi.

Mukaromah katakan keuntungan yang diraupnya bisa mencapai ratusan juta rupiah. dia juga membocorkan rahasianya berhasil mengantongi untung besar.

Menurutnya, kunci keberhasilan dalam menjalankan usaha adalah tidak pernah lupa untuk bersedekah. Sebab dengan bersedekah, kata dia, akan ada banyak yang mendoakan dan usaha yang dijalani itu menjadi berkah.

"Kalau untuk untung kita liat setelah lebaran biasanya, biasa barang terjual habis adalah untungnya, tahun ini pun lebih ramai dari tahun kemarin, kita bisa capai ratusan juta, intinya kita selalu bersedekah insya allah jadi berkah,"pungkasnya.


Kontributor: Diko Eno

Load More